BMKG Perkenalkan Gedung Bertingkat yang Diklaim Tahan Gempa Megathrust di Jakarta | IVoox Indonesia

July 27, 2025

BMKG Perkenalkan Gedung Bertingkat yang Diklaim Tahan Gempa Megathrust di Jakarta

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati dan Kepala Basarnas Mohammad Syafii meresmikan gedung INA-MHEWS di kompleks perkantoran pusat BMKG, Kemayoran, Jakarta, Senin (27/7/2025) ANTARA/M Riezko Bima Elko Prasetyo

IVOOX.id – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkenalkan gedung yang dirancang khusus agar mampu bertahan dari guncangan gempa zona megathrust hingga magnitudo 8,8 yang berpotensi terjadi di wilayah selatan Jawa.

Gedung tersebut merupakan bangunan untuk pusat komando peringatan dini multi-bencana atau Indonesia Multi Hazard Early Warning System/INA-MHEWS yang berlokasi di kompleks perkantoran pusat BMKG Kemayoran, Jakarta.

“Gedung ini menggunakan teknologi isolasi seismik dari Italia yang dirakit dan dikembangkan di Indonesia. Kami pasang 24 isolator di fondasi gedung sebagai peredam guncangan,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati saat ditemui di Jakarta, Senin (21/7/2025), dikutip dari Antara.

Menurut dia, gedung tersebut menjadi yang pertama di Indonesia yang menggunakan sistem peredam gempa generasi terbaru. Teknologi ini memungkinkan bangunan bertingkat tetap stabil saat terjadi gempa besar.

Selain itu, teknologi peredam gempa juga telah diuji coba dalam skala kecil di gedung kembar BMKG di Denpasar, Bali, yang memiliki empat lantai. Pada bangunan tersebut, isolator diproduksi secara lokal di Cirebon, Jawa Barat.

Dia menjelaskan untuk bangunan bertingkat lebih dari empat lantai, seperti gedung INA-MHEWS ini yang memiliki sembilan lantai, teknologi harus disesuaikan dengan jumlah pilar dan ukuran struktur. Artinya, penerapan teknologi ini sangat fleksibel sesuai kebutuhan.

BMKG tidak memiliki wewenang dalam konstruksi gedung-gedung umum, namun Dwikorita berharap pendekatan mitigasi bencana seperti ini bisa menjadi referensi pembangunan infrastruktur di kawasan rawan gempa.

Ia menambahkan bahwa kolaborasi dengan para ahli dari institusi seperti Institut Teknologi Bandung (ITB) dan konsultan geoteknik menjadi bagian penting dalam penerapan teknologi konstruksi tangguh gempa di masa depan

0 comments

    Leave a Reply