BKSAP DPR RI Serukan Dialog Damai atas Ketegangan Thailand-Kamboja | IVoox Indonesia

August 2, 2025

BKSAP DPR RI Serukan Dialog Damai atas Ketegangan Thailand-Kamboja

Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Mardani Ali Sera
Arsip - Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Mardani Ali Sera dalam Forum Parlemen BRICS di Brasilia, Brasil pada 3-5 Juni 2025. ANTARA/HO-BKSAP DPR RI

IVOOX.id – Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Mardani Ali Sera, prihatin atas meningkatnya ketegangan di wilayah perbatasan antara Thailand dan Kamboja. Ia menyerukan kepada seluruh pihak agar menahan diri, menghentikan kekerasan, dan mengedepankan solusi damai melalui jalur diplomasi.

Bentrok bersenjata yang terjadi di wilayah perbatasan tersebut telah menyebabkan jatuhnya korban jiwa dari kalangan warga sipil. Dilaporkan bahwa sebanyak sembilan orang meninggal dunia, dengan rincian enam korban di Provinsi Sisaket, dua di Surin, dan satu korban di Ubon Ratchathani. Situasi ini, menurut Mardani, tak hanya menimbulkan duka bagi masyarakat kedua negara, tetapi juga menjadi perhatian serius bagi kawasan Asia Tenggara.

“Indonesia percaya, tidak ada persoalan yang tidak bisa diselesaikan lewat dialog. Satu langkah damai bisa menyelamatkan ribuan nyawa,” ujar Mardani Ali Sera dalam keterangan tertulis yang diterima ivoox.id, Kamis (24/7/2025).

Ia menegaskan bahwa semangat ASEAN sebagai komunitas yang menjunjung tinggi perdamaian, stabilitas, dan kerja sama regional harus terus dijaga. Dalam semangat kebersamaan itu, BKSAP yakin bahwa tantangan sebesar apa pun dapat diatasi melalui komunikasi terbuka dan saling pengertian.

“BKSAP DPR RI mengajak seluruh negara anggota ASEAN untuk merespons situasi ini dengan semangat solidaritas regional. BKSAP juga mendorong pemanfaatan forum-forum ASEAN sebagai wadah mediasi dan dialog damai,” jelas politisi Fraksi PKS tersebut.

Indonesia, kata Mardani, siap mendukung setiap upaya menuju gencatan senjata dan pemulihan kepercayaan antara Thailand dan Kamboja. Ia mengingatkan kembali nilai penting kerja sama regional yang damai dan bersatu.

“Prinsip ‘Satu musuh terlalu banyak, seribu kawan masih kurang’ bukan sekadar ungkapan, ia adalah pondasi dalam membangun Asia Tenggara yang damai dan bersatu,” katanya.

0 comments

    Leave a Reply