Bjorka Bocorkan Data Pribadi Puan Maharani, Terungkap Baru Dua Kali Vaksin Covid-19 | IVoox Indonesia

April 29, 2025

Bjorka Bocorkan Data Pribadi Puan Maharani, Terungkap Baru Dua Kali Vaksin Covid-19

puanm
Ketua DPR RI, Puan Maharani. (Antara/HO-DPR)

IVOOX.id, Jakarta - Peretas Bjorka kembali beraksi mempublikasikan data pribadi milik para pejabat negara yang dinilainya bertentangan dengan kepentingan publik.

Terbaru, Bjorka melalui saluran Telegram pribadinya mengumbar data pribadi Ketua DPR RI Puan Maharani.

Bjorka sendiri menuliskan pengantar bahwa dirinya ikut memprotes Puan yang justru merayakan ulang tahun ketika rakyatnya menggelar aksi memprotes kenaikan harga BBM.

"Apa kabarnya madam? Bagaimana rasanya merayakan ulang tahun ketika banyak orang memprotes kenaikan harga BBM tepat di depan kantormu?" tulis Bjorka dalam bahasa Inggris, Minggu (11/9/2022).

Dalam data diri yang diumbar Bjorka, tampak nomor ponsel, nomor induk kependudukan, serta nomor kartu keluarga Puan Maharani.

Selanjutnya, terdapat alamat lengkap, golongan darah, status pernikahan, nama orangtua Puan Maharani.

Uniknya lagi, Bjorka juga mengungkap nomor seri vaksin Covid-19 Puan Maharani. Dari data itu terungkap Puan baru dua kali vaksin alias belum melakukan booster.

Padahal, Juli 2022, Puan Maharani gencar mendesak pemerintah menyiapkan vaksin Covid-19 sebanyak-banyaknya, menyusul kebijakan vaksinasi dosis keempat atau booster kedua.

Diharapkan dengan menyiapkan dosis yang banyak, vaksinasi booster kedua bisa menyasar kepada masyarakat umum, tak hanya sebatas untuk tenaga kesehatan (nakes).

“Mengingat tidak hanya tenaga kesehatan yang berisiko tertular, vaksinasi booster kedua perlu diperluas untuk masyarakat umum. Khususnya, bagi lansia dan kelompok rentan lain,” kata Puan, Jumat (29/7/2022).

Sementara itu, berkaitan pemberian vaksin booster kedua yang ditargetkan kepada empat juta nakes di seluruh Indonesia, Puan mengaku mendukung kebijakan pemerintah tersebut.

“Pemberian booster kedua bagi tenaga kesehatan perlu dilakukan mengingat tren kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia. Para tenaga kesehatan merupakan kelompok yang paling berisiko tertular karena berada di garda terdepan penanggulangan Covid-19,” kata Puan.

Namun di satu sisi, Puan mengingatkan pemerintah untuk tetap memberikan vaksinasi booster pertama kepada masyarakat.

Sebelumnya, pemberian vaksin booster kedua di Indonesia menyasar 1,9 juta masyarakat yang berprofesi sebagai tenaga kesehatan.

0 comments

    Leave a Reply