Bikin Peta Situs Muslim, Pemerintah Austria Dinilai Fobia Islam | IVoox Indonesia

April 28, 2025

Bikin Peta Situs Muslim, Pemerintah Austria Dinilai Fobia Islam

islamic center wina

IVOOX.id, Wina - Pemerintah Austria menghadapi reaksi keras karena meluncurkan situs web "Peta Islam" yang menunjukkan lokasi lebih dari 600 masjid dan asosiasi Muslim di seluruh negeri.

Peta itu dimaksudkan untuk “melawan ideologi politik, bukan agama,” kata Menteri Integrasi Susanne Raab, Kamis. Tetapi para kritikus khawatir hal itu dapat menyebabkan kejahatan rasial dan berpendapat bahwa hal itu menstigmatisasi Muslim.

"Bayangkan jika kita memiliki peta Yudaisme atau peta Kristen di Austria," kata ketua Muslim Austrian Initiative Tarafa Baghajati kepada penyiar ORF.

"Kami ingin menggunakan informasi ini untuk menciptakan transparansi dan tidak hanya melihat di mana hukum dilanggar," kata Raab Kamis, menurut surat kabar Austria Kleine Zeitung. "Tidak ada kecurigaan umum terhadap organisasi Muslim."

Para kritikus mengatakan bahwa peta itu sebenarnya akan membuat orang curiga terhadap kelompok Muslim. Sementara sebagian besar institusi dapat dengan mudah ditemukan dengan pencarian Google yang cepat, Adis Serifovic, ketua Muslim Youth Austria, mengatakan kepada ORF bahwa itu juga termasuk organisasi pemuda dengan alamat pribadi dan menghadirkan "resiko keamanan yang sangat besar." Grup tersebut berencana untuk menuntut atas potensi pelanggaran privasi.

Banyak Muslim yang tinggal di Austria adalah keturunan Turki, dan kementerian luar negeri Turki pada hari Jumat menyatakan peta itu "xenofobia, rasis, dan anti-Islam."

Meskipun proyek tersebut awalnya dideskripsikan sebagai upaya bersama antara Universitas Wina dan Pusat Dokumentasi Politik Islam pemerintah Austria, para pejabat universitas sejak itu menjauhkan diri dan menuntut agar logo sekolah dihapus.

Kontroversi juga menyebabkan ketegangan antara Partai Rakyat Austria yang berkuasa, yang berada di balik peta, dan mitra koalisi mereka di Partai Hijau.

“Proyek ini berlawanan dengan kebijakan integrasi dan dialog yang seharusnya,” kata juru bicara Partai Hijau Faika El-Nagashi kepada Der Standard.(washingtonpost.com)



0 comments

    Leave a Reply