BI Catat Utang Indonesia pada April 2024 Rp 398,3 Miliar Dolar AS

IVOOX.id – Bank Indonesia (BI) mencatat Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada April 2024 sebanyak 398,3 miliar Dolar AS. Asisten Gubernur Departemen Komunikasi Erwin Haryono mengatakan jumlah tersebut turun dari bulan sebelumnya yang mencapai 404,8 miliar Dolar AS.
Penurunan tersebut bersumber dari ULN sektor publik dan swasta. Secara tahunan, ULN Indonesia mencatat kontraksi pertumbuhan sebesar 1,5% (yoy), setelah tumbuh sebesar 0,2% (yoy) pada Maret 2024," kata Erwin dalam siaran pers dikutip pada Minggu (16/6/2024).
BI mengklaim ULN Indonesia masih dalam level sehat, sehingga untuk mempertahankannya BI dan pemerintah Indonesia disebut akan memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN.
"Peran ULN juga akan terus dioptimalkan untuk menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan. Upaya tersebut dilakukan dengan meminimalkan risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian," ujarnya.
Lebih lanjut Erwin merinci nilai ULN dari sisi pemerintah dan Swasta. Berdasarkan catatan BI ULN pemerintah pada April 2024 tercatat sebesar 189,1 miliar Dolar AS, turun dibandingkan dengan posisi pada bulan Maret 2024 sebesar 192,2 miliar Dolar AS.
"Penurunan posisi ULN pemerintah terutama dipengaruhi oleh penyesuaian penempatan dana investor nonresiden pada Surat Berharga Negara (SBN) domestik ke instrumen investasi lain seiring dengan peningkatan ketidakpastian pasar keuangan global," ujarnya.
Sementara ULN swasta pada April 2024 tercatat sebesar 195,2 miliar Dolar AS, lebih rendah dibandingkan dengan 198,0 miliar Dolar AS pada Maret 2024.
Berdasarkan sektor ekonomi, ULN swasta terbesar berasal dari Sektor Industri Pengolahan; Pengadaan Listrik, Gas, Uap/Air Panas, dan Udara Dingin; Jasa Keuangan dan Asuransi; serta Pertambangan dan Penggalian, dengan pangsa mencapai 78,3% dari total ULN swasta.
ULN swasta juga tetap didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 76,5% terhadap total ULN swasta.


0 comments