BGN Sebut Proyek Peternakan Danantara Rp20 Triliun untuk Pembiayaan Peternak yang Sudah Ada | IVoox Indonesia

November 20, 2025

BGN Sebut Proyek Peternakan Danantara Rp20 Triliun untuk Pembiayaan Peternak yang Sudah Ada

Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik Sudaryati Deyang
Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik Sudaryati Deyang. IVOOX.ID/doc DGN

IVOOX.id – Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik Sudaryati Deyang menanggapi rencana pendanaan sektor perunggasan oleh Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). Ia menegaskan bahwa dana sebesar Rp20 triliun yang disiapkan bukan untuk pembangunan peternakan milik Danantara, melainkan untuk mendukung para peternak ayam petelur dan pedaging di seluruh Indonesia.

“Jadi, anggaran sebesar Rp20 triliun itu untuk membiayai para peternak, bukan Danantara yang membangun peternakan sendiri,” ujar Nanik di Kantor BGN, Jakarta, Senin (17/11/2025). Pernyataan itu menepis anggapan bahwa pemerintah tengah menyiapkan proyek peternakan raksasa yang dikelola langsung oleh Danantara.

Ia menjelaskan bahwa proyek tersebut dirancang sebagai ekosistem terintegrasi yang mempertemukan peran pemerintah, BUMN, dan peternak kecil. BUMN di sektor hulu akan memastikan tersedianya pakan, bibit, serta fasilitas pendukung, sementara para peternak di hilir tetap menjadi aktor utama dalam produksi. Model ini diharapkan menjadi sistem yang berkelanjutan untuk menjaga kestabilan pasokan telur dan daging ayam di pasar nasional.

Nanik menuturkan bahwa dukungan kepada peternak menjadi kunci dalam menjaga keberlanjutan program Makanan Bergizi Gratis (MBG). Menurutnya, pasokan telur dan daging ayam yang stabil sangat penting agar program tersebut tidak terganggu oleh fluktuasi harga komoditas pangan. “Danantara akan membiayai para peternak ayam petelur dan pedaging untuk memastikan agar kebutuhan telur dan daging ayam untuk program MBG bisa terpenuhi,” kata Nanik. 

Ia menambahkan bahwa pembiayaan terstruktur ini diharapkan mampu mencegah terjadinya lonjakan harga yang selama ini kerap menjadi salah satu pemicu inflasi pangan.

Saat ini, Danantara masih berada pada tahap kajian mendalam sebelum memberikan keputusan final terkait bentuk dan skema pelaksanaan program. Chief Operating Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria, menyebutkan bahwa berbagai aspek penting masih terus dikaji. “Infrastruktur, lokasi, dan jadwal pembangunan masih dalam tahap studi,” ujarnya.


0 comments

    Leave a Reply