September 30, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Bertaruh Nyawa Menaklukkan Api

IVOOX.id - Angin yang bertiup kencang dalam sekejap telah membuat api semakin membesar. Suara api melahap pepohonan berpadu dengan raungan mesin pompa air yang dipacu untuk mengalirkan air dari kanal perkebunan sawit untuk segera menghentikan menjalarnya si jago merah. 

Di tengah situasi panas dan asap yang mengurung, personel Manggala Agni berjibaku memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). 

“Maju..maju kejar kepala api, kita putus kepala api agar tidak meluas, matikan mesin, sambung selang, air masuk...maju..maju”, teriak seorang anggota regu kepada rekannya. 

Komitmen pantang pulang sebelum padam seakan membuat mereka lupa sedang bertaruh nyawa. Bagi para penakluk api itu, ada kepuasan tersendiri ketika berhasil memadamkan sekecil apa pun kebakaran.

Sejak minggu kedua Januari 2023 mereka mulai diterjunkan oleh Balai Pengendalian Perubahan Iklim Kebakaran Hutan dan Lahan (BPPIKHL) Wilayah Sumatera untuk melakukan operasi patroli dan aktivasi pondok kerja untuk antisipasi karhutla sebagai dampak fenomena el-nino yang melanda wilayah Indonesia. Namun pada awal Juni, karhutla itu benar terjadi, dan mereka pun mulai melakukan pemadaman. 

Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) luas lahan yang terbakar di seluruh Indonesia periode Januari - Oktober 2023 seluas 994.313,18 ha yaitu 154.429,92 ha merupakan lahan gambut sedangkan 839.883,36 ha lahan mineral atau non gambut dengan jumlah titik api mencapai 10.090 titik.

Khusus di Provinsi Sumatera Selatan, lahan yang terbakar seluas 109.460,7 ha yaitu meningkat drastis jika dibandingkan sebelumnya, Januari-September 2023 seluas 32.496,5 ha dan Januari-Agustus 2023 seluas 4.082,8 ha. 

Pada kasus kebakaran besar yang terjadi di area perkebunan sawit milik perusahaan PT WAJ yang telah pailit, sejak 30 Agustus hingga sekitar Nopember 2023 telah menjadi salah satu penyebab polusi asap terbesar dengan luasan lahan yang terbakar 7.381 ha.

Sebanyak 300 personel Manggala Agni dari Daops Banyuasin, Daops Muba, Daops OKI, Daops Lahat dikerahkan. Bahkan personel Manggala Agni dari sejumlah Daops yang ada di Jambi juga diperbantukan.

Kepala BPPIKHL Wilayah Sumatera Ferdian Kristanto mengatakan kebakaran di lahan perusahaan di Desa Jungkal, Ogan Komering Ilir (OKI) itu merupakan kasus yang sulit dipadamkan. Ini lantaran kondisi lahan kebun sawit yang tidak terkelola.

Area kebun sawit yang cukup luas dan tidak terkelola menyebabkan banyaknya pohon kering sehingga menjadi bahan bakar yang melimpah. Kondisi itu diperparah dengan angin yang sangat kencang, gambut yang dalam, dan sumber air untuk pemadaman semakin berkurang.

Selain itu upaya pemadaman terbatas bisa dilakukan saat siang hari karena terlalu berisiko tinggi di malam hari. Lahan gambut yang tidak stabil bisa mengancam nyawa petugas yaitu bisa terperosok ke dalam tanah yang membara. 

Dalam penanganannya, para petugas yang tergabung dalam berbagai regu setiap harinya mesti bersinergi satu sama lain dan tinggal bersama-sama di bawah tenda yang didirikan di pinggir kanal perkebunan sawit. 

Berhari-hari bahkan berganti bulan mereka mesti rela tidak bertemu keluarga untuk berada di lokasi karhutla dengan sarana dan prasarana hidup yang amat sederhana seperti keterbatasan makanan, mandi air rawa dan tanpa fasilitas kamar kecil/jamban. 

Oleh karena itu personel Manggala Agni merupakan orang pilihan yang tak diragukan lagi kerelaannya, ketangguhan dan kegigihannya serta tanggung jawabnya dalam bertugas di tengah horornya bencana karhutla. 

Karhutla yang cenderung berulang terjadi di Sumatera Selatan penanggulangannya juga membutuhkan komitmen tinggi dan keseriusan antarlembaga serta instansi terkait sehingga aksi mereka bukanlah cuma sekadar menghadiri apel siaga, memamerkan peralatan anyar, atau sekadar datang ke lokasi untuk memegang selang, berfoto / video dengan berpura-pura melakukan pemadaman untuk dikirim sebagai laporan ke atasan.

Foto dan Teks : Nova Wahyudi

0 comments

    Leave a Reply