Berkah Hilirisasi Nikel, 31 Pabrik Pengolahan Berdiri di Indonesia | IVoox Indonesia

April 30, 2025

Berkah Hilirisasi Nikel, 31 Pabrik Pengolahan Berdiri di Indonesia

Pertambangan Nikel Adalah
Ilustrasi Tambangan Nikel (Foto: Ist)

IVOOX.id, Jakarta - Pemerintah telah menerapkan kebijakan hilirisasi nikel sejak 2020. Pengusaha pun mendapatkan berkah atas kebijakan tersebut karena pabrik olahan di dalam negeri semakin banyak.

Sekjen Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI), Meidy Katrin Lengkey, mengatakan dorongan hilirisasi justru memacu berdirinya banyak pabrik olahan. Setidaknya hingga pertengahan tahun 2022, terdapat 31 pabrik yang telah beroperasi, dan 27 pabrik yang sudah mengolah menjadi nikel pig iron.

"Sebenarnya kalau kita tidak dipaksa untuk melakukan hilirisasi, maka 31 pabrik olahan belum berdiri saat ini," kata Meidy , Minggu (11/9/2022).

Keberadaan banyak pabrik olahan membuat kebutuhan permintaan bijih nikel domestik meningkat cukup signifikan. Hingga Agustus 2022, Meidy mencatat ada kurang lebih 70 juta ton permintaan bijih nikel domestik.

"Permintaan ini luar biasa, jadi kita harus dukung program ini," lanjutnya.

Di tengah optimisme tersebut, Meidy menilai pemerintah juga perlu mempertimbangkan sektor hulu, terkait ketahanan cadangan nikel. Prinsip good mining practice juga menjadi poin utama Meidy mengingat masih terdapat sejumlah penambangan ilegal di beberapa daerah.

"Walau kita cadangan terbesar dunia, tapi nikel kan gak beranak. Kalau digali terus ya bakal habis," terangnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan program hilirisasi nikel memberi keuntungan 19 kali lipat dari hasil ekspor produk jadi maupun setengah jadi. Namun, akibat kebijakan tersebut, Indonesia mendapat gugatan Uni Eropa ke World Trade Organization (WTO).

Indonesia dinilai membatasi akses produsen baja anti karat atau stainless steel. Namun, Jokowi memaknai gugatan itu apapun hasilnya justru sebagai momen perubahan bagi tata kelola industri nikel di Tanah Air.

0 comments

    Leave a Reply