Bergerak di Kisaran Sempit, IHSG Menguat 0,20% di Sesi I

IVOOX.id, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir positif saat jeda siang ini, Kamis (24/1), dengan mencatat kenaikan naik 0,20% atau 12,85 poin ke level 6.464,02 pada akhir sesi I.
Saham PT Astra International Tbk. (ASII) dan PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) yang masing-masing naik 2,45% dan 4,42% menjadi pendorong utama penguatan indeks.
Pagi tadi, indeks dibuka naik 0,13% atau 8,60 poin ke level 6.459,77 dan bertahan di fluktuasi terbatas. Seimbangnya perkiraan antara penguatan dan penurunan agaknya jelas terlihat dari rentang pergerakan IHSG yang di kisaran sempit, mengingat secara teknikal IHSG cenderung melemah namun sentimen regional dan global memberi dukungan untuk menguat.
Secara teknikal, analis Binaartha Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta, mengatakan terlihat pola bearish pin bar yang mengindikasikan adanya potensi koreksi lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area support.
Berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama maupun kedua memiliki range pada 6.439,328 hingga 6.427,486.
Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki range pada 6473.604 hingga 6496.038. Berdasarkan indikator, MACD masih berada di area positif.
Namun demikian, Stochastic dan RSI sudah menunjukkan overbought atau jenuh beli.
Demikian juga analis Lanjar Nafi dari Reliance Sekuritas memperkirakan IHSG masih bergerak tertekan dengan pergerakan moderate pada support resistance 6.416-6.500.
Lanjar mengatakan pergerakan IHSG secara teknikal pergerak kembali tertahan pada support MA5 sehingga konfirmasi pelemahan masih belum terlihat. Meskipun indikator Stochastic mengkonfirmasi dead-cross dengan bergerak berindikasi keluar pada area overbought dengan bearish reversal momentum indikator RSI yang terlihat pesimistis.
Namun, Indo Premier Sekuritas menyatakan, menguatnya indeks di bursa Wall Street yang didorong oleh positifnya laporan kinerja kuartal ke empat dari IBM, United Technologies dan Procter & Gamble diprediksi akan menjadi katalis positif untuk indeks harga saham gabungan. Selain itu berlanjutnya penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan naiknya harga minyak mentah, nikel, CPO, serta timah akan menjadi tambahan katalis positif bagi IHSG.

0 comments