Benarkah Harga BBM Nonsubsidi Turun Karena Ahok? Ternyata Bukan Bro...

IVOOX.id, Jakarta - Pertamina menurunkan harga BBM nonsubsidi per 5 Januari 2020, media sosial dan kolom komen situs berita pun jadi ajang perdebatan, menyusul adanya pujian selangit untuk Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang dianggap sebagai faktor penentu penurunan harga tersebut. Benarkah demikian?
Ternyata, tak ada hubungan posisi Ahok sebagai komisaris Pertamina dengan penurunan harga BBM nonsubsidi tersebut.
Seperti tertuang di situs resmi Pertamina, pertamina.com, penyesuaian harga BBM nonsubsidi dilakukan Pertamina sesuai dengan mekanisme dan peraturan yang ditetapkan pemerintah, yang didasarkan pada dua faktor utama yakni harga rata-rata minyak mentah dunia dan penguatan rupiah terhadap dollar Amerika.
Sebagai bukti, jauh sebelum Ahok duduk sebagai komisaris pun, Pertamina telah berulang kali menurunkan harga BBM nonsubsidi, sesuai dengan mekanisme pasar.
Pada 5 Januari 2019, misalnya, Pertamina menurunkan harga BBM Nonsubsidi sebagai berikut:
Pertalite turun sebesar Rp 150 per liter
Pertamax turun sebesar Rp 200 per liter
Pertamax Turbo turun sebesar Rp 250 per liter
Dexlite turun sebesar Rp 200 per liter
Dex turun sebesar Rp 100 per liter
Sebulan kemudian, tepatnya 10 Februari 2019, Pertamina melakukan hal yang sama, dengan penurunan sebagai berikut:
Pertamax Turbo disesuaikan dari Rp 12.000 menjadi Rp 11.200 per liter
Pertamax disesuaikan dari Rp 10.200 menjadi Rp 9.850 per liter
Dexlite disesuaikan dari Rp 10.300 menjadi Rp 10.200 per liter
Dex disesuaikan dari Rp 11.750 menjadi Rp 11.700 per liter
Pertalite tetap Rp 7.650 per liter
Dalam situsnya, Pertamina menjelaskan bahwa penyesuaian harga ini ditempuh menyusul tren menurunnya harga minyak mentah dunia dan penguatan rupiah terhadap dollar Amerika. Selain itu, Pertamina juga senantiasa memperhatikan daya beli masyarakat.
Direktur Pemasaran Retail PT Pertamina (Persero) Mas'ud Khamid ketika itu menjelaskan sesuai ketentuan Pemerintah, sebagai badan usaha hilir Migas Pertamina tunduk pada mekanisme penentuan harga dengan mempertimbangkan dua faktor utama, yakni harga minyak mentah dan nilai tukar rupiah.
“Komponen utama penentu harga bersifat fluktuatif, sehingga kami terus melakukan evaluasi terhadap harga jual BBM,” kata Mas'ud Khamid.
Sudah ya, jelas, bahwa kenaikan atau penurunan harga BBM nonsubsidi Pertamina karena hitung-hitungan bisnis...

0 comments