Belanja Modal Pemprov Jabar di APBD Perubahan 2025 Naik Jadi Rp 4,83 Triliun

IVOOX.id – Wakil Gubernur Jawa Barat Erwan Setiawan mengatakan, belanja modal Pemdaprov Jabar di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) perubahan 2025 mengalami peningkatan menjadi Rp 4,83 triliun. Menurut Erwan belanja modal menjadi sektor dengan peningkatan terbesar di perubahan APBD tersebut.
"Belanja modal menjadi sektor dengan peningkatan terbesar, dari Rp 1,77 triliun menjadi Rp 4,83 triliun, atau naik 172,78 persen," ujar Erwan dalam siaran pers Selasa (12/8/2025).
Diketahui APBD Jawa Barat Tahun Anggaran 2025 mengalami perubahan dengan total pendapatan naik Rp 94,95 miliar menjadi Rp 31,09 triliun. Perubahan ini diiringi penyesuaian belanja daerah yang meningkat Rp 1,16 triliun, terutama untuk infrastruktur, pendidikan, dan pelayanan publik.
Erwan menjelaskan, tambahan pendapatan berasal dari kenaikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp 64,42 miliar menjadi Rp 19,37 triliun, serta peningkatan Pendapatan Transfer sebesar Rp 30,52 miliar menjadi Rp 11,70 triliun. Adapun Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah tetap sebesar Rp 23,19 miliar.
"Rencana belanja daerah juga disesuaikan, dari Rp 31,08 triliun menjadi Rp 32,23 triliun atau naik Rp 1,16 triliun," katanya.
Sekretaris Daerah Jawa Barat Herman Suryatman menambahkan, peningkatan belanja modal didistribusikan ke sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
"Pertama, di dinas yang menangani pembangunan jalan dan jembatan. Kedua, di Dinas Pendidikan untuk rehabilitasi ruang kelas dan pembangunan unit sekolah baru. Selain itu, di Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, dan beberapa dinas lainnya," kata Herman.
Herman menjelaskan, perubahan ini juga mengakomodasi hasil pergeseran ketiga APBD yang difasilitasi melalui surat edaran Menteri Dalam Negeri, sehingga dimungkinkan adanya perpindahan lintas jenis belanja.
"Kurang lebih ada Rp 5,1 triliun yang kita efisiensi lalu realokasikan, dan semuanya diakomodasi di perubahan untuk pencatatan dan pengadministrasian," katanya.
Hingga akhir Juli 2025, realisasi alokasi belanja mencapai 45,65 persen. Pemdaprov Jabar menargetkan percepatan hingga menembus 60 persen dalam waktu dekat.
"Pagi tadi kami rapat dengan seluruh sekretaris OPD untuk mempercepat realisasi, termasuk pengadaan barang dan jasa. Walaupun ada pergeseran dari versi 5 ke versi 6, kami dorong agar proses berjalan cepat. Ini bagian dari ikhtiar untuk mewujudkan Jabar Istimewa," kata Herman.
Dengan perubahan ini, APBD Jawa Barat 2025 mengalami defisit sebesar Rp 1,14 triliun, selisih antara pendapatan dan belanja yang akan ditutup melalui mekanisme pembiayaan daerah.

0 comments