Begini Ratna Sarumpaet Sanggah Dua Saksi Soal Jumpa Pers Prabowo | IVoox Indonesia

May 5, 2025

Begini Ratna Sarumpaet Sanggah Dua Saksi Soal Jumpa Pers Prabowo

Begini-Ratna-Sarumpaet-Sanggah-Dua-Saksi-Soal-Jumpa-Pers-Prabowo-doc.RatnSarumpaet-ivoox.id_

IVOOX.id, Jakarta -- Terdakwa kasus berita bohong atau hoax Ratna Sarumpaet menyanggah dua saksi yang menyebutkan dirinya tidak setuju dengan konferensi pers yang digelar oleh Prabowo Subianto terkait dugaan insiden pemukulan Ratna Sarumpaet.


Kesaksian tersebut disampaikan oleh sopir Ratna Sarumpaet, Ahmad Rubangi dan Saharudin staf Ratna Sarumpaet di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.


Ahmad mengatakan Ratna Sarumpaet tidak setuju dengan rencana Prabowo untuk menggelar konferensi pers tersebut. " Ibuk waktu itu bilang kalau tidak setuju dengan konferensi pers pak Prabowo," ujarnya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa 4 April 2019.


Hal yang sama juga disampaikan oleh Sahardin, bahwa Ratna Sarumpaet tidak setuju dan tidak akan menghadiri konferensi pers tersebut." Tidak setuju dan tidak akan hadir, "ujarnya.


Dalam persidangan Ratna menyanggah keterangan tersebut. Ratna mengaku tidak keberatan dengan konferensi pers Prabowo tersebut.


Menurut Ratna, konferensi pers tersebut merupakan hak Prabowo Subianto." Saya tidak mengatakan keberatan dengan konferensi pers tapi saya keberatan untuk menghadiri," ujar dia.


Jumpa pers tersebut digelar Prabowo pada Selasa malam 2 Oktober 2018 di Kartanegara 4, Jakarta Selatan. Saat itu Prabowo menyampaikan peristiwa yang menimpa Ratna tersebut merupakan tindakan yang represif dan pelanggaran hak asasi manusia (HAM).


Diduga berbau politis, mantan Danjen Kopassus itu menyayangkan para pelaku yang menyerang Ratna yang sudah lanjut usia. Prabowo pun menyebut para pelaku pengecut.


Menurut Prabowo saat itu, peristiwa ini merusak nilai-nilai demokrasi. Sebab, terjadi pada masa-masa kampanye dan dilakukan setelah deklarasi kampanye damai berlangsung.


"Seorang perempuan 70 tahun yang berjuang untuk orang miskin, berjuang untuk keadilan, untuk demokrasi. Ini ancaman serius terhadap demokrasi," ujar Prabowo kala itu soal dugaan pemukulan terhadap Ratna Sarumpaet. Belakangan ternyata hoax. (Adhi Teguh)

0 comments

    Leave a Reply