Batasi Investasi China, AS lanjutkan Perang Dagang

IVOOX.id, Jakarta - Amerika Serikat (AS) terus merevisi kebijakan perdagangannya. Kementerian Keuangan Amerika Serikat sedang mempertimbangkan strategi untuk melarang investasi sensitif dari China ke negara tersebut. AS lanjutkan isu perang dagang dengan China.

Heath Tarbert, Asisten Sekretaris untuk Pasar Internasional dan Investasi Kemenkeu AS, menyampaikan bahwa langkah yang akan diambil adalah menggunakan kekuatan hukum darurat serta mengajukan peninjauan akuisisi korporasi.

Heath mengungkapkan bahwa strategi tersebut akan dimasukkan menjadi salah satu bagian dari dari ‘Section 301’ tentang perlindungan properti intelektual. Di dalam Section 301 tersebut terdapat restriksi untuk investasi spesifik dari China.

Sebagai bentuk keseriusannya Kemenkeu AS mempertimbangkan untuk menyiapkan sebuah kantor khusus yang akan mengurusi upaya pembatasan investasi China.

“Kami memiliki kantor terpisah di Kemenkeu,” ujar heat sebagaimana dikutip Reuters, Jumat (20/4).

AS ingin China menghilangkan persyaratan yang diberikan untuk perusahaan asing yang ingin membentuk usaha patungan dengan perusahaan lokal, khususnya di sektor teknologi. Membatasi investasi dari China merupakan bagian dari upaya AS untuk menekan negara tersebut. China dinilai tidak adil karena AS tidak memiliki restriksi seperti itu.

Sebelumnya China juga membuat kebijakan yang menekan AS. China telah mengumumkan pada awal pekan lalu bahwa mereka akan mengurangi batas 50% kepemilikan asing dalam industri otomotif hingga 2022.

Untuk memperlancar kebijakan ini, Tabert menambahkan, Kemenkeu AS telah berkomitmen untuk bekerja sama dengan Kongres AS supaya dapat meluluskan UU legislasi yang akan dikeluarkan untum membatasi investasi China, yang dikenal dengan Foreign Investment Risk Review Modernization Act (FIRRMA).