Basarnas Pusat Diminta Keluarga Korban Bantu Pencarian 7 ABK KM Multi Prima 1

IVOOX.id, Jakarta - Hingga hari ini Tim SAR Mataram belum bisa menemukan 7orang ABK KM Multi Prima 1 yang tenggelam di sekitar perairan Pulau Kapoposang Bali, utara perairan Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.
Salah satu keluarga korban, Ummi Hadyah Saleh (Umay), meminta kepada Basarnas Pusat untuk ikut membantu pencarian tujuh orang ABK yang masih hilang. Ayahnya M Pande Saleh (67) yang merupakan satu dari tujuh orang ABK hingga kini belum ditemukan
“Kami sekeluarga meminta Basarnas untuk ikut membantu pencarian tujuh korban KM Multi Prima. Karena saat ini hanya SARMataram yang mencari,” katanya melalui pesan singkat, Rabu (28/11/2018).
Dia menduga korban telah terbawa arus ke perairan lain. Untuk itu, Umay mengharapkan, Basarnas Pusat dan SAR daerah Makassar atau Bali turut membantu pencarian korban KM Multi Prima 1.
“Apakah karena ini cuma 7 korban jadi Basarnas Pusat tidak ikut bantu pencarian. Kami juga meminta Basarnas Pusat mencari bangkai kapalnya, kemungkinan bisa jadi korban-korban masih ada di dalam kapal, karena hingga saat ini belum diketemukan satupun,” tutup Umay.
Sebelumnya, Tujuh anak buah kapal (ABK) KM Multi Prima 1 yang berhasil diselamatkan saat kapal tersebut tenggelam di sekitar perairan utara Lombok dievakuasi ke Kota Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu (25/11).
“Tujuh ABK KM Multi Prima 1 yang selamat berhasil dievakuasi oleh tim SAR gabungan dan seluruh korban dicek kesehatannya di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kota Probolinggo,” kata Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan Basarnas Jember Asnawi Suroso. Dikutip dari Antara.
Menurut dia, KM Multi Prima 1 yang berlayar dengan rute Surabaya-Waingapu membawa sebanyak 14 ABK yang berangkat pada Selasa (20/11), dengan membawa muatan bahan bangunan berupa paving, triplek, beton serta pakan ternak.
“Kapal tersebut dihantam ombak di sekitar Pulau Kapongan Bali atau utara Lombok, Nusa Tenggara Barat pada Kamis (22/11) pukul 18.00 WITA dan kemudian meminta bantuan SOS melalui frekuensi yang diterima oleh KM Cahaya Abadi,” katanya.
Selang beberapa jam, KM Cahaya Abadi tiba di lokasi tenggelamnya KM Multi Prima pada Kamis (22/11) pukul 23.00 WITA dan berhasil menyelamatkan tujuh ABK yang tenggelam, namun tujuh ABK lainnya masih dinyatakan hilang.
“Saat penyelamatan tujuh ABK KM Multi Prima 1 dalam kondisi cuaca buruk, sehingga KM Cahaya Abadi memutuskan untuk bertolak menuju ke Pelabuhan Probolinggo, dengan membawa ABK yang selamat,” ujarnya.
Asnawi mengatakan tujuh ABK yang selamat tersebut sudah bersama pemilik KM Multi Prima 1, dan sementara diinapkan di mess Kantor Stasiun Radio Pantai (SROP) Probolinggo karena kondisi korban masih terlihat shok dan trauma.
Para korban selamat adalah Bob chris butarbutar (second Officer), Rahmat tuloh (second enginer), Debiyallah Sastria (a/b) dari Larantuka Flores, Zainal Arifin (a/b) dari Larantuka Flores, Benyamin Henuk (a/b) dari Larantuka Flores, Aldy Hidayat (cadet engine) dari Bantaeng Makasar, dan Haji Jamaludin (koki) dari Larantuka Flores.
Sedangkan ABK yang belum ditemukan yakni Syamsul Salda (chief) dari Flores Timur, Trasius (nahkoda) dari Flores Timur, Pande dari Jakarta, Riski (oiler) dari Kupang, Sutrisno dari Sragen, Soni Kancil dari Flores, Phlipus bay dari Flores.
“Kami meminta bantuan Basarnas Mataram untuk melakukan pencarian tujuh ABK yang masih hilang di perairan utara Lombok, dan meminta Basarnas Makasar untuk juga memantau pencarian korban ABK KM Multi Prima 1 yang hilang,” ujarnya.

0 comments