Bappenas Sebut Tingkat Ketercapaian Ekonomi Sirkular di Indonesia Masih Rendah | IVoox Indonesia

June 22, 2025

Bappenas Sebut Tingkat Ketercapaian Ekonomi Sirkular di Indonesia Masih Rendah

IMG_20240703_142228
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa dalam pembukaan acara Green Economy Expo 2024, Rabu (3/7/2024). IVOOX.ID/Rinda Suherlina

IVOOX.id – Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mencatat tingkat ketercapaian ekonomi sirkular di Indonesia masih rendah jika dibandingkan dengan negara lain. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa mengatakan, tingkat ketercapaian ekonomi sirkular pada 2023 menunjukkan di sektor prioritas yakni tingkat input material sirkular 9%, tingkat daya tahan produk 4%, dan tingkat daur ulang 5%.

“Capaian tersebut sangat rendah jika dibandingkan dengan negara-negara lain. Diperlukan penguatan, perencanaan, strategi untuk unlocking berbagai manfaat yang telah ditetapkan,” katanya pada acara Green Economy Expo 2024 Rabu (3/7/2024).

Suharso menyatakan, pihaknya tengah berupaya mendorong agar Indonesia dapat secara optimal mengimplementasikan ekonomi sirkular sebagai salah satu strategi untuk mewujudkan ekonomi hijau.

Menurutnya dengan menerapkan ekonomi sirkular, maka bisa mendorong penerapan refuse, rethink, reduce, reuse, repair, refurbish, remanufacture, repurpose, recycle dan recover.

“Penerapan ekonomi sirkular pada lima prioritas yaitu pangan, elektronik, kemasan plastik, konstruksi dan tekstil akan memberikan manfaat antara lain peningkatan PDB (produk domestik bruto) hingga Rp 638 triliun pada 2030,” katanya.

Menurut Suharso penerapan ekonomi sirkuler juga dapat menciptakan sebanyak 4,4 juta lapangan kerja hijau, dengan 75% merupakan tenaga kerja perempuan.

"Penciptaan 4,4 juta lapangan kerja hijau dengan 75% merupakan tenaga kerja perempuan, pengurangan timbunan limbah hingga 52% dibandingkan business as usual pada 2030 dan kontribusi pada penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 126 juta ton CO2," katanya.

Untuk diketahui, ekonomi sirkular merupakan model ekonomi yang bertujuan untuk meminimalkan penggunaan sumber daya, mendesain suatu produk agar memiliki daya guna selama mungkin, dan mengembalikan sisa proses produksi dan konsumsi ke dalam rantai nilai.

0 comments

    Leave a Reply