Bank Sentral Utama Tengah Perangi Inflasi, IMF Ingatkan Aksi Jual Berlanjut di Pasar | IVoox Indonesia

May 14, 2025

Bank Sentral Utama Tengah Perangi Inflasi, IMF Ingatkan Aksi Jual Berlanjut di Pasar

imf

IVOOX.id, Washington DC - Dana Moneter Internasional (IMF) telah memperingatkan akan lebih banyak aksi jual di pasar karena bank sentral mencoba memerangi inflasi yang lebih tinggi dan mengurangi langkah-langkah stimulus pandemi.

Pelaku pasar telah memulai tahun dengan pijakan yang optimis, memprediksi beberapa momentum ekonomi di balik pelonggaran pembatasan Covid-19, yang kemungkinan akan memberikan dorongan pada saham. Namun, sejak invasi tak beralasan Rusia ke Ukraina pada 24 Februari, pandangan itu telah memburuk—dengan guncangan rantai pasokan lebih lanjut dan kenaikan harga energi.

"Tentu saja ada risiko aksi jual lebih lanjut," Tobias Adrian, direktur pasar moneter dan modal di IMF, mengatakan kepada CNBC Selasa.

“Konsekuensi pengetatan moneter yang dimaksudkan adalah untuk memperketat kondisi keuangan untuk memperlambat kegiatan ekonomi dan saya tidak akan terkejut jika kita melihat sejumlah penyesuaian valuasi aset ke depan dan itu bisa terjadi di pasar ekuitas maupun di perusahaan. pasar obligasi dan pasar negara,” tambahnya.

Peringatan IMF datang pada saat ketidakpastian tinggi untuk beberapa bank sentral utama.

Federal Reserve AS memperkirakan akan menaikkan suku bunga enam kali lagi pada 2022, sementara Bank Sentral Eropa mengkonfirmasi pekan lalu bahwa pihaknya akan mengakhiri program pembelian asetnya pada kuartal ketiga.

Namun, pengetatan moneter ini dapat dipercepat jika inflasi tetap tinggi, yang dapat berdampak pada pergerakan pasar. Zona euro, misalnya, mencatat rekor tingkat inflasi bulan lalu di 7,5% secara tahunan; dan AS melaporkan angka harga konsumen tertinggi sejak 1981.

"Risiko meningkat bahwa ekspektasi inflasi menjauh dari target inflasi bank sentral, mendorong respons pengetatan yang lebih agresif dari para pembuat kebijakan," kata IMF pada Selasa dalam laporan World Economic Outlook terbaru.

Dalam penilaian ekonomi terbarunya, IMF mengatakan inflasi yang tinggi akan bertahan lebih lama dari yang diantisipasi sebelumnya. Diperkirakan juga tingkat inflasi akan mencapai 7,7% di Amerika Serikat tahun ini dan 5,3% di zona euro.(CNBC)

0 comments

    Leave a Reply