Bank Mandiri: Perekonomian Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,04% pada Triwulan IV

iVooxid, Jakarta - Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan sekitar 5,04% pada triwulan keempat 2016. Kendati ada program pengampunan pajak (tax amnesty), tetapi pertumbuhan ekonomi Indonesia agak terhambat karena masih adanya tanda-tanda pelemahan ekonomi. Hal-hal seperti ini perlu diperhatikan pemerintah kedepan. Demikian diungkappkan Anton Gunawan, Ekonom Bank Mandiri.
“Tanda-tanda pelemahan ekonomi antara lain harga barang-barang komoditas yang relatif masih rendah, minat investor untuk berinvestasi di Indonesia masih kurang, jumlah wajib pajak yang ikut program amnesti pajak masih jauh lebih rendah dibanding dengan jumlah wajib pajak yang melapor SPT dan sebagainya,†ujar Anton di Jakarta, Rabu (9/11).
Anton mengemukakan, realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini diperkirakan hanya sebesar 5%. Itu karena pertumbuhan ekonomi juga masih belum dapat didorong pada triwulan terakhir tahun ini.
Bahkan, perekonomian Indonesia pada tahun depan pun masih terasa berat untuk tumbuh. Karena itu, pemerintah perlu lebih dalam menggenjot pertumbuhan ekonomi. “Salah satu upayanya adalah memanfaatkan sisa anggaran lebih (SAL). Disamping itu, prefunding juga perlu dilaksanakan lebih awal guna mendorong pertumbuhan ekonomi,†imbuhnya.
Disamping itu, menurut Anton, Bank Indonesia (BI) juga perlu konsisten untuk menjaga nilai tukar Rupiah. Langkah itu berguna untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi pada 2017. “Jika kita lihat Produk Domestik Bruto (PDB) masih lemah. BI seharusnya dapat mengkaji bahwa masyarakat masih perlu dukungan yang besar untuk menghadapi perekonomian domestik. Namun, pengendalian suku bunga bukanlah hanya satu-satunya cara yang dapat diberikan BI untuk mendukung masyarakat menghadapi perekonomian tersebut,†pungkasnya.[abr]

0 comments