Bank Indonesia Catat Utang Luar Negeri RI Turun Jadi Rp 7.191 Triliun | IVoox Indonesia

April 29, 2025

Bank Indonesia Catat Utang Luar Negeri RI Turun Jadi Rp 7.191 Triliun

Direktur Departemen Pengelolaan Moneter (DPM) Bank Indonesia Ramdan Denny Prakoso
Direktur Departemen Pengelolaan Moneter (DPM) Bank Indonesia Ramdan Denny Prakoso. (ANTARA/ Sella Panduarsa Gareta) (ANTARA/ Sella Panduarsa Gareta)

IVOOX.id – Bank Indonesia (BI) mencatat posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Februari 2025 sebesar 427,2 miliar dolar AS atau setara Rp 7.191 triliun (asumsi kurs Rp 16.830). Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso mengatakan, jumlah itu menurun dibandingkan dengan posisi ULN pada Januari 2025 sebesar 427,9 miliar dolar AS.

"Secara tahunan, ULN Indonesia tumbuh 4,7% (yoy), melambat dibandingkan pertumbuhan 5,3% pada Januari 2025," ujar Ramdan dalam siaran pers Kamis (17/4/2025).

Ramdan mengatakan, perkembangan ULN Indonesia berasal dari perlambatan pertumbuhan ULN sektor publik dan kontraksi pertumbuhan ULN sektor swasta. Posisi ULN Februari 2025 juga dipengaruhi oleh faktor penguatan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global, termasuk Rupiah.

Ramdan mengatakan, posisi ULN pemerintah menurun dan tercatat sebesar 204,7 miliar dolar AS. Jumlahnya turun dibandingkan dengan posisi pada Januari 2025 yang tercatat sebesar 204,8 miliar dolar AS.

Perkembangan posisi ULN pemerintah tersebut terutama dipengaruhi oleh perpindahan penempatan dana investor nonresiden dari Surat Berharga Negara (SBN) domestik ke instrumen investasi lain.

Pemerintah kata dia terus berkomitmen untuk menjaga kredibilitas dengan memenuhi kewajiban pembayaran pokok dan bunga utang secara tepat waktu, serta mengelola ULN secara pruden dan terukur untuk mendapatkan pembiayaan yang paling efisien dan optimal.

Kemudian ULN swasta melanjutkan kontraksi pertumbuhan. Posisi ULN swasta pada Februari 2025 tercatat stabil pada kisaran 194,8 miliar dolar AS. Perkembangan ULN swasta tersebut bersumber baik dari lembaga keuangan (financial corporations) maupun perusahaan bukan lembaga keuangan (nonfinancial corporations), yang masing-masing terkontraksi sebesar 2,2% (yoy) dan 1,5% (yoy).

"ULN swasta juga tetap didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 76,5% terhadap total ULN swasta," katanya.

0 comments

    Leave a Reply