Bank Indonesia Catat Kinerja Penjualan Eceran Naik Secara Tahunan, tapi Bulanan Turun | IVoox Indonesia

September 20, 2025

Bank Indonesia Catat Kinerja Penjualan Eceran Naik Secara Tahunan, tapi Bulanan Turun

Petugas keamanan melakukan penjagaan di kawasan Gedung Bank Indonesia
Petugas keamanan melakukan penjagaan di kawasan Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu (3/9/2025). Bank Indonesia (BI) optimistis pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4 persen yang tertuang dalam asumsi makro pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 bisa dicapai dengan sinergi kebijakan pemerintah dan bank sentral. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/rwa. (ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA)

IVOOX.id – Bank Indonesia (BI) memperkirakan kinerja penjualan eceran tetap tumbuh meski secara bulanan mengalami kontraksi. Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso mengatakan, hal itu tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Agustus 2025 yang tumbuh sebesar 2,7 persen (yoy). 

"Kinerja penjualan eceran tersebut terutama ditopang oleh pertumbuhan kelompok suku cadang dan aksesori, bahan bakar kendaraan bermotor, serta barang budaya dan rekreasi," kata Denny dalam siaran pers dikutip Kamis (11/9/2025).

Denny mengatakan, secara bulanan, penjualan eceran pada Agustus 2025 diprakirakan mencatat kontraksi sebesar 0,3 persen (mtm), lebih baik dibandingkan dengan kontraksi sebesar 4,1 persen (mtm) pada bulan sebelumnya. Hal itu kata dia didukung oleh kinerja penjualan kelompok makanan, minuman, dan tembakau serta subkelompok sandang.

Pada Juli 2025, IPR tumbuh sebesar 4,7 persen (yoy), meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan pada Juni 2025 sebesar 1,3 persen (yoy). Peningkatan IPR tersebut terutama didorong oleh kinerja penjualan Kelompok Suku Cadang dan Aksesori, Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya, serta Subkelompok Alat Tulis.

Secara bulanan, penjualan eceran pada Juli 2025 terkontraksi sebesar 4,1 persen (mtm) seiring dengan berakhirnya periode libur dan cuti bersama dalam rangka Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) dan libur sekolah.

Lebih lanjut ia menyampaikan, dari sisi harga, tekanan inflasi tiga bulan yang akan datang, yaitu pada Oktober 2025 diprakirakan stabil, sementara tekanan inflasi pada enam bulan mendatang, yaitu pada Januari 2026 diprakirakan meningkat.

"Hal ini tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Oktober 2025 sebesar 134,8, relatif stabil dibandingkan dengan periode sebelumnya sebesar 134,7. Sementara itu, IEH Januari 2026 tercatat sebesar 169,3, lebih tinggi dari periode sebelumnya sebesar 163,4," katanya.

0 comments

    Leave a Reply