Bank Ina Perdana Bidik Pertumbuhan Kredit Hingga 12%

iVOOXid, Jakarta - PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA) membidik pertumbuhan kredit 2017 berkisar 10-12 persen dalam upaya mengembalikan loan to funding ratio (LFR) ke level 80 persen dari posisi per akhir 2016 masih sebesar 76,3 persen.

"Ekonomi belum menunjukkan tanda-tanda membaik, meski pemerintah menyebutkan bahwa tahun ini merupakan titik-balik perbaikan akibat kenaikan harga komoditas. Maka, kami menargetkan kredit 2017 sekitar 10-12 persen," ujar Direktur Utama Bank Ina, Edy Kuntardjo di Jakarta, Senin (29/5/2017).

Dia menyatakan, target pertumbuhan kredit hingga 12 persen diharapkan mampu mengoptimalkan ekses likuiditas, sehingga mampu mendorong kenaikan tingkat LFR yang hingga akhir 2016 sebesar 76,3 persen.

"LFR 2017 ditargetkan bisa ke 80 persen. LDR BINA di akhir 2015 sebesar 82,8 persen," jelas dia.

Menurut Edy, meski target kredit tersebut lebih tinggi dari rata-rata industri, namun perseroan lebih selektif menyalurkan pinjaman. "NPL (gross) kami di akhir 2016 sebesar 3,14 persen dan ditargetkan bisa menjadi 2 persen di akhir tahun ini," jelasnya.

Edy menambahkan, hingga akhir Desember 2016 total kredit Bank Ina sebesar Rp1,38 triliun, sedangkan dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp1,8 triliun.

"Sampai akhir tahun lalu total aset kami mencapai Rp2,4 triliun tau meningkat dari 2015 yang sebesr Rp2,08 triliun," terang Edy

Lanjut Edy, pada April 2017 Bank Ina masuk ke dalam kategori Bank BUKU II. "Pada RUPS hari ini kami tidak membagikan dividen dari laba bersih 2016, karena sebelumnya kami memang merencanakan untuk masuk ke Bank BUKU II. Sampai akhir 2016 CAR (rasio kecukupan modal) kami sebesar 30,36 persen," pungkas Edy.[ava]