Banjir Jabodetabek Meluas, Wakil Ketua DPR Minta Pemda Sigap Selamatkan Warga | IVoox Indonesia

April 25, 2025

Banjir Jabodetabek Meluas, Wakil Ketua DPR Minta Pemda Sigap Selamatkan Warga

antarafoto-banjir-di-jakarta-1741086053
Foto udara luapan air Sungai Ciliwung yang menggenangi jalan dan permukiman di Jatinegara, Jakarta, Selasa (4/3/2025). BPBD DKI Jakarta mencatat pada Selasa (4/3) pukul 15.00 WIB sebanyak 121 RT dan lima ruas jalan di Jakarta terdampak banjir dengan ketinggian 40 cm hingga 460 cm akibat luapan air Sungai Ciliwung, Krukut, dan Pesanggrahan. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S

IVOOX.id – Hujan deras yang mengguyur Jabodetabek sejak Senin (3/3/2025) malam menyebabkan banjir di berbagai wilayah. Sejumlah pemukiman, jalan utama, hingga fasilitas umum terendam air akibat meluapnya sungai. Menanggapi situasi ini, Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal meminta pemerintah daerah untuk segera bertindak dalam upaya penyelamatan warga.  

“Utamakan operasi penyelamatan masyarakat. Pemda harus tanggap dan sigap membantu warganya yang terdampak banjir,” ujar Cucun dalam keterangan tertulisnya, Selasa (4/3/2025). 

Banjir di Jakarta merendam 105 RT, dengan ketinggian air di beberapa titik mencapai 5 meter. Salah satu area terdampak parah adalah Kelurahan Rawajati, Pancoran, di mana ketinggian air mencapai 3 meter. Di Bidara Cina, Jatinegara, seorang bayi sempat terjebak banjir sebelum akhirnya dievakuasi bersama keluarganya ke tempat pengungsian. 

Cucun menegaskan pentingnya evakuasi secara menyeluruh dan memastikan tidak ada warga yang masih terjebak di rumahnya. “Pastikan semua warga yang terjebak banjir untuk segera dievakuasi. Keselamatan masyarakat harus menjadi prioritas,” ujar legislator dari Dapil Jawa Barat II tersebut. 

Selain permukiman, banjir juga menyebabkan lalu lintas di Ibu Kota terganggu. Air yang menggenangi jalan arteri memicu kemacetan panjang. Cucun meminta agar BPBD dan Pemprov DKI segera menangani genangan air agar mobilitas warga bisa kembali normal. 

Kota Bekasi menjadi salah satu wilayah yang mengalami dampak banjir paling parah. Permukiman, kantor pemerintahan, serta jalan utama terendam air, terutama di kawasan sepanjang Sungai Bekasi yang merupakan pertemuan Kali Cikeas dan Kali Cileungsi. 

Banjir kali ini lebih tinggi dibandingkan kejadian serupa pada tahun 2016 dan 2020. Bahkan, di beberapa titik ketinggian air mencapai 8 meter akibat meluapnya air dari tanggul yang dibangun Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BWSCC). 

Akibatnya, arus lalu lintas di Bekasi lumpuh total. Jalur commuter line terganggu, sementara ribuan warga terpaksa mengungsi, terutama di Kecamatan Jatiasih yang menjadi wilayah terdampak terparah. Sebanyak 10.000 kepala keluarga menjadi korban banjir dengan ketinggian air mencapai 3 meter. 

Banjir juga menyebabkan satu warga Jatiasih dilaporkan hilang terbawa arus. Air bahkan merendam pusat pertokoan hingga lantai bawah mal. 

Melihat kondisi ini, Cucun meminta pemerintah daerah segera mendirikan posko pengungsian yang layak bagi korban banjir. “Pemda dan BNPB perlu juga memastikan agar warga yang masih bertahan di rumahnya yang kebanjiran tetap mendapatkan bantuan dan jaminan keamanan, apalagi mayoritas warga kini tengah menjalani ibadah puasa,” ujarnya. 

Selain Jakarta dan Bekasi, banjir juga melanda sejumlah wilayah di Depok, seperti Sawangan. Tangerang Selatan dan Kabupaten Tangerang juga terdampak, dengan ribuan rumah warga serta akses jalan yang terendam air. 

Di Kabupaten Bogor, banjir bandang menerjang kawasan Puncak, Kecamatan Cisarua, pada Minggu (2/3/2025) malam. Sebanyak 346 orang masih mengungsi akibat bencana ini, sementara sejumlah infrastruktur mengalami kerusakan. 

Cucun menegaskan bahwa bencana ini harus ditangani secara komprehensif. Ia meminta Pemda, BNPB, BPBD, BMKG, Basarnas, TNI, dan Polri bersinergi dalam menangani banjir, termasuk dalam mitigasi bencana ke depan. 

“Semua stakeholder harus bergerak cepat. Baik mitigasi dan penanganan bencana harus dilakukan dengan maksimal. Analisis semakin diefektifkan untuk mengantisipasi banjir semakin besar di Jakarta dan sekitarnya,” katanya. 

Melihat dampak banjir yang meluas, Cucun meminta pemerintah pusat segera mengirimkan bantuan ke daerah-daerah terdampak. Bantuan ini diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dasar warga yang mengungsi di Jakarta, Bekasi, Depok, Bogor, dan Tangerang. 

“Segera salurkan bantuan untuk memenuhi kebutuhan dasar warga yang terdampak banjir,” kata Wakil Ketua Umum PKB itu. 

Sebagai langkah penanggulangan jangka pendek, pemerintah telah menggelar Rapat Koordinasi Pengendalian Banjir Jabodetabek. BNPB bersama Pemprov DKI Jakarta berencana melakukan operasi modifikasi cuaca untuk mengurangi intensitas hujan dalam beberapa hari ke depan. 

BMKG sendiri memprediksi bahwa hujan dengan intensitas tinggi masih akan terjadi hingga 11 Maret 2025 di sejumlah wilayah Indonesia. Oleh karena itu, Cucun mengingatkan pemerintah daerah untuk terus bersiap menghadapi potensi bencana lebih lanjut. 

“Pemerintah daerah harus bersiap dan mewaspadai dampak bencana banjir di wilayahnya masing-masing, khususnya dalam memberi penyelamatan kepada warga,” katanya.

0 comments

    Leave a Reply