Bangun 1.000 Start Up Butuh 100.000 Programer | IVoox Indonesia

April 30, 2025

Bangun 1.000 Start Up Butuh 100.000 Programer

mandiri2
(Kika) Dirut Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo, Komisaris Bank Mandiri Bangun Kusmuljono, Dirut Mandiri Capital Indonesia Eddi Danusaputro dan Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank (OJK) Firdaus Djaelani, tengah berbincang dengan peserta Mandiri Inkubator Bisnis di Jakarta, Selasa (28/6). Bank Mandiri memberikan program pembinaan kepada 44 startup di bidang digital banking secara berkelanjutan melalui Mandiri Inkubator Bisnis. Para peserta mendapatkan kurikulum Mandiri Digital Incubator yang berisiteori dan aplikasi terkait pemahaman dan kemampuan teknis dalam mengelola bisnis, kedisiplinan dalam mengeksekusi rencana bisnis serta kemampuan dalam menganalisa strategi dan peluang pengembangan bisnis.

iVOOXid, Jakarta - Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Semuel A Pangerapan mengatakan, untuk membangun 1.000 startup yang berkualaitas membutuhkan setidaknya 100 ribu programer handal.

"Kita punya programer tapi kualitasnya banyak yang belum bersaing dengan India atau negara lain, ini yang ingin kita tingkatkan," katanya di Jakarta, Rabu (23/8/2017).

Untuk itu, menurut dia, kolaborasi seluruh pemangku kepentingan sangat dibutuhkan, sebab untuk memenuhi kebutuhan programer tersebut pemerintah tidak akan mampu bila sendirian.

Sejumlah prakarsa, menurut dia telah dilakukan untuk membentuk startup seperti program 1.000 startup. Namun demikian, dukungan sumber daya yang berkualitas juga sangat dibutuhkan guna mendukung terwujudnya program tersebut.

"Ini bukan hanya program pemerintah tapi juga Bisnis. SDM ini harus kerja sama besar, perlu kolaborasi," katanya.

Pendiri Bubu.com dan IDByte Shinta Dhanuwardoyo mengatakan, masih sedikitnya jumlah programer yang berkualitas juga menjadi masalah bagi Indonesia dalam meningkatkan kapasitasnya mewujudkan digital ekonomi terbesar di kawasan Asia tenggara.

Lompatan digital yang ingin dilakukan di tanah air, juga harus direspon dengan sumber daya manusia yang mumpuni, sehingga SDM dalam negeri dapat berjaya di negeri sendiri.

"Kita kekurangan programer handal. Saya berharap dalam waktu dekat tidak hanya perusahaan digital besar, tetapi juga 'human resource' karena ini penting untuk membangun digital ekonomi," katanya. (ant)

0 comments

    Leave a Reply