Bahlil Yakin Nikel Masih Dikejar Investor Mobil Listrik | IVoox Indonesia

July 29, 2025

Bahlil Yakin Nikel Masih Dikejar Investor Mobil Listrik

antarafoto-potensi-lahan-tambang nikel 23124-mh-1
Foto udara kawasan tambang ore nikel di Desa Siumbatu, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, Selasa (23/1/2023). Badan Geologi Kementerian ESDM menyebutkan dari total sekitar 2 juta hektar lahan yang berpotensi mengandung nikel, baru sekitar 800 ribu hektar lahan yang dieksplorasi atau masih terdapat sekitar 1,2 juta hektar lahan mengandung nikel yang belum dieksplorasi. ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah

IVOOX.id - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa nikel masih dikejar para investor sebagai bahan baku pembuatan baterai mobil listrik saat ini.

"Saya ingin mengatakan bahwa tidaklah benar kalau ada seorang mantan pejabat atau pemikir ekonomi atau siapapun yang menyatakan bahwa sekarang nikel nggak lagi menjadi bahan yang dikejar-kejar oleh para investor untuk membuat baterai mobil," kata Bahlil, dalam konferensi pers Realisasi Investasi Tahun 2023, Rabu (24/1/2024).

Ia juga menekankan mengenai fokus Indonesia pada pengembangan sumber daya alam nikel yang melimpah di tanah air. Menurutnya para pengkritik nikel jangan justru turut mempromosikan sumber daya alam negara lain.

"Kalau baterai berbasis nikel, mangan, cobalt (NMC) yang kita bangun sekarang, itu adalah 80 persen nikel, mangan kemudian cobalt sama lithiumnya itu kita impor," katanya.

Menurut Bahlil LFP atau lithium ferro-phosphate (LiFePO4) hanya dipakai Tesla untuk produksi mobilnya yang standar.

Sementara yang memiliki kualitas jarak tempuhnya lebih bagus kata dia adalah yang baterai nya menggunakan bahan baku nikel.

"Nah apakah benar nikel ini akan ditinggalkan ini adalah kebohongan publik, kenapa saya katakan demikian karena itu hanya dipakai oleh Tesla kepada mobilnya yang standar, karena kualitas jarak tempuhnya itu masih lebih bagus ke nikel," jelasnya.

Di samping itu kata Bahlil, Tesla juga tetap menggunakan baterai yang berbahan nikel pada sebagian produksi mobil listriknya.

"Tesla sebagian juga masih memakai baterai mobil yang berbahan baku nikel jadi jangan omon omon saja bahaya di negara," ungkapnya.

0 comments

    Leave a Reply