Badan Geologi Naikkan Status Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores jadi Awas, Delapan Orang Meninggal Dunia Akibat Erupsi | IVoox Indonesia

May 14, 2025

Badan Geologi Naikkan Status Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores jadi Awas, Delapan Orang Meninggal Dunia Akibat Erupsi

Sejumlah pengungsi di kecamatan Titehena akibat erupsi gunung Lewotobi Laki-Laki
Sejumlah pengungsi diungsikan ke lokasi penampungan di kecamatan Titehena akibat erupsi gunung Lewotobi Laki-Laki. ANTARA/Ho-Dinas Kominfo Flores Timur.

IVOOX.id – Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menaikkan status Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) dari level III Siaga menjadi Level IV awas mulai 3 November pukul 24.00 WITA.

Peningkatan status tersebut berdasarkan hasil evaluasi aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki periode 23 Oktober – 3 November 2024 pukul 18.00 WITA, kata Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, P Hadi Wijaya dalam keterangan yang dilaporkan di Kupang, Senin (4/11/2024), dikutip dari Antara.

"Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental menunjukkan terjadi peningkatan aktivitas vulkanik pada Gunung Lewotobi Laki-laki yang cukup signifikan," katanya.

Sementara, Dinas Kominfo Kabupaten Flores Timur melaporkan bahwa delapan orang meninggal dunia akibat letusan Gunung Lewotobi Laki-laki disertai material di Kecamatan Wulanggitang.

“Saat ini sesuai identifikasi ada delapan orang dilaporkan meninggal dunia akibat terkena material letusan gunung api,” kata Kadis Kominfo Flores Timur Hery Lamawuran saat dihubungi dari Kupang, Senin (4/11/2024) pagi, dikutip dari Antara.

Hal ini disampaikannya berkaitan dengan perkembangan dampak erupsi Gunung Api Lewotobi Laki-laki di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur.

Berdasarkan laporan dari Badan Geologi, gunung tersebut erupsi pada Senin (4/11/2024) pagi pukul 02.48 WITA namun tinggi kolom abu tidak teramati.

Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 17 milimeter dan durasi kurang lebih tiga menit lima detik.

Dia menambahkan bahwa selain menimbulkan korban jiwa yang meninggal dunia, erupsi tersebut juga mengakibatkan sejumlah rumah dan gedung sekolah ikut terbakar akibat semburan erupsi yang terjadi pada dini hari tadi.

“Tetapi saat ini kita belum terima data resmi berapa rumah atau gedung yang rusak akibat erupsi gunung berapi, tetapi ada satu sekolah yang dilaporkan terbakar,” ujar dia.

Masyarakat diminta untuk tetap waspada dengan erupsi gunung api tersebut, mengingat saat ini statusnya telah naik dari Level III (awas) menjadi Level IV (siaga).

0 comments

    Leave a Reply