Babel Siapkan 5 Skema Lindungi dan Pulihkan UMKM di Tengah Pandemi Covid-19

IVOOX.id, Bangka Belitung - Kepulauan Bangka Belitung (Babel). Erzaldi Rosman Djohan menyiapkan lima skema untuk melindungi dan pulihkan Usaha Mikro Kecil menengah (UMKM) di tengah pandemi covid-19.
"kami coba memberi semangat kepada pelaku UMKM di Babel. Ada lima skema yang akan dilakukan sebagai langkah perlindungan dan pemulihan UMKM di tengah pandemi Covid-19 ini," Kata Gubernur. Kamis (7/5).
Skema pertama, menurut Erzaldi akan mengerahkan kekuatan yang ada dan mewajibkan (menggerakkan hati) ASN belanja online melalui UMKM yang terdaftar di aplikasi/sistem yang disediakan oleh Pemprov Babel, sistem ini terus disempurnakan sistemnya oleh Disperindag Babel."Sistem ini akan kita link kan sehingga termonitor berapa banyak ASN yang berbelanja produk UMKM tersebut,"ujarnya.
Hal ini dilakukan, lanjutnya karena ASN yang paling aman, mereka gaji tetap, tidak ada pemecatan. Selain itu, pihaknya uga sudah mendata berkenaan keberadaan UMKM, pertama pendataan dilakukan secara resmi harus diterima online langsung oleh kementerian, diinput dari HP pelaku UMKM, kemudian isi data yang diminta, dan pelaku UMKM akan terdaftar di kartu prakerja.
"Jangan beranggapan kartu ini sifatnya hanya sedikit bantuannya, namun melalui data ini sebagai langkah awal sebagai acuan pemerintah untuk mengambil langkah selanjutnya dan jika sudah terdaftar masuk sebagai kategori penerima bansos nontunai, sembako, subsidi listrik sedang dilakukan penjajakan dengan pihak PLN bagaimana treatment untuk pelaku UMKM ini, namun pintu utama pendataan online melalui kartu prakerja ini," tegasnya.
Apabila ditemukan kendala pendataan online ini, dirinya mengatakan saat ini sudah disiapkan tim IT yang kerja 24 jam, para relawan ini yang akan membantu memandu pengisian data online ini. Pemprov Babel juga sudah mengambil langkah pasca pandemi, tetapi bukan berarti langkah ke depan tidak diperhatikan, karena UMKM adalah garda terdepan pergerakan ekonomi.
Langkah kedua, insentif pajak diberi ke UMKM dengan omset dibawah 4,8 miliar pertahun yakni menurunkan PPh final untuk UMKM dari 0,5% menjadi 0% selama enam bulan (April-September 2020). "Dengan adanya keringanan ini, saya himbau agar tetap melapor, jangan dibiarkan tidak melapor."ungkap dia.
Skema ketiga yaitu relaksasi dan restrukturisasi kredit bagi pelaku UMKM seperti KUR, UMi, PNM Mekaar, LPDB dll. Apabila sudah terdata, khusus untuk relaksasi dan restrukturisasi ini, sehingga ada penundaan angsuran.
"Jika ada yang tidak berhasil pihak bank tidak melayani sepenuh hati tolong diinformasikan, biar kita sampaikan kepada pihak bank, tapi tolong bagi UMKM yang sebelum pandemi tidak lancar membayar angsuran jangan dijadikan alasan untuk menerima keringanan," pungkasnya.
Skema keempat disebutkanya adalah perluasan pembiayaan modal kerja bagi 23 juta UMKM yang belum terhubung dengan lembaga pembiayaan/perbankan. Di sinilah bantuan pembiayaan pasca Covid dapat kita lakukan. Namun tetap ingat bahwa pintu pertama pendaftaran kartu prakerja harus masuk dulu meskipun ini langkah kecil, meskipun berada di masa pandemi namun kita harus tetap semangat dan jadi orang yang 'kawa' (mau).
Skema kelima atau terakhir diutaranya, nanti ketika pintu terbuka, ketika urusan pemasaran tidak senormal biasanya, trik kemenko UMKM yaitu sudah dibuat kerja sama dengan BUMN sebagai penyerap (offtaker) terhadap produk yang dihasilkan UMKM, tentu agar serapan baik dan benar, kita yakinkan produk kita siap dan terus diakurasikan oleh dinas UMKM kita.
"Inilah hal-hal yang akan dilakukan oleh Pemprov Babel, tentu di balik ini telah banyak hal yang terus dilakukan oleh Ibu Elfiyena sebagai kepala dinas UMKM dan Ketua Dekranasda Provinsi Babel Ibu Melati yang selalu membuka pintu kepada UMKM Babel, khususnya kami berupaya mempertahankan omset Bapak Ibu, karena sekarang waktu untuk membantu, dan kami terus ajak kawan ASN membeli produk UMKM, melalui sistem aplikasi bantuku atau la laper, sehingga akses untuk belanja online bisa berjalan,"imbuhnya.
Mang Din salah satu pelaku UMKM Babel, berharap agar pemerintah bisa menurunkan atau bahkan membebaskan biaya ongkos kirim (ongkir) bagi pembeli di luar kota Babel.
karena saat ini menurutnya banyak peminat dari luar kota namun sering terkendala di ongkir, pelaku UMKM bisa saja memberikan ongkir gratis bagi pembeli, namun tentu untung yang didapat menjadi berkurang."alhamdullilah saat ini telah saya mendapat keringanan cicilan pembiayaan dari BRI yakni hanya membayar angsuran sebesar 50 ribu saja selama setahun."katanya.
Menanggapi hal ini, Gubernur Erzaldi meminta stafnya untuk melakukan pengecekan mekanisme untuk menjajaki kerjasama terkait penggratisan ongkir produk UMKM ke pihak cargo hingga paket bisa gratis sampai ke kota pembeli produk UMKM ini.
Ibu Bella dari UMKM Batik Sepiak khas Belitong mengutarakan kendala yang dihadapi di antaranya sewa ruko pemerintah di KV Senang untuk menggelar produknya.
Dirinya ingin di masa Covid-19 ini agar Pemkab Belitung bisa memberi keringanan, pihaknya sudah dua kali menyurati Pemkab Belitung namun hingga saat ini belum ada tanggapan.
Perihal kendala ini, Gubernur Erzaldi akan segera menyurati Bupati Belitung dan Belitung Timur, agar bisa memberikan solusi bagi pelaku UMKM yang terdampak Covid-19 ini termasuk kendala ibu Bella.

0 comments