Atlet Senam Asal Kediri
Atlet Senam Asal Kediri Dipulangkan akibat Tuduhan Tak Perawan
Dipulangkan akibat

IVOOX.id, Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Senam Indonesia (PB Persani) Ita Yuliati Irawan menyatakan pihaknya segera menindak tegas pelatih yang memulangkan atlet senam artistik Shalfa Avrila Siani dengan alasan sudah tidak perawan.
“Yang jelas kami harus mencabut secara kepelatihan. (Pelatih) harus berhenti karena akan berdampak tidak baik nantinya," kata Ita kepada wartawan di kantor Kemenpora RI, Jakarta, Jumat (29/11).
Ita mengungkapkan, kasus pelecehan seksual pernah terjadi di cabang olahraga senam Indonesia. Meski ia tak menyebutkan secara spesifik kasus yang dimaksud, PB Persani langsung memecat pelatih yang bersangkutan.
Meskipun dipecat, namun pelatih akan tetap memiliki lisensi kepelatihan karena sanksi yang diberikan oleh PB Persani hanya sebatas pada pemecatan. “Lisensi (kepelatihan) ada, tapi lisensi itu langsung dari Federasi Senam Dunia jadi kami tidak punya kewenangan," ucapnya.
Lebih lanjut, Ita menuturkan bahwa tak ada peraturan di Pelatnas yang mengharuskan tes keperawanan untuk atlet senam. Hal yang bersifat privasi itu menurutnya tidak ada kaitannya dengan persyaratan mengikuti SEA Games.
Sementara itu, Sekretaris Kemenpora Gatot S Dewa Broto menyampaikan bahwa pemilihan dan pencoretan atlet menjadi hak pengurus cabang olahraga. Hal itu sebagaimana sudah diatur dalam Peraturan Presiden No. 95 Tahun 2017 tentang peningkatan prestasi olahraga nasional.
“Kami sudah melaporkan pada pak menteri memang promosi dan degradasi (atlet) degradasi hak cabor, semua cabor. Itu tertuang pada Peraturan Presiden, bukan KONI bukan Kemenpora," kata Gatot.
Gatot juga menyampaikan bahwa pencoretan Shalfa dengan alasan karena sudah tak perawan tidak bisa dipertanggungjawabkan.”Seorang atlet, masih gadis atau tidak itu bukan standar, tidak ada alasan seperti itu. Kepada semua cabor untuk hati-hati seandainya ada pencoretan (atlet) karena tingkat kegaduhannya sangat tinggi sekali. Jika pun ada pencoretan harus objektif (alasannya)," ucapnya.
Keluarga atlet senam artistik Shalfa Avrila Siani, di Kediri, Jawa Timur, mengungkapkan bahwa Shalfa sangat terpukul dengan kejadian yang menimpanya, dari tuduhan soal keperawanan hingga memutuskan sempat tidak mau sekolah.
“Sebenarnya dia tidak mau (sekolah di Gresik) dan mau pindah ke Kediri, katanya malu, padahal saya sudah ajak anak tes di RS Bhayangkara Kediri dan hasilnya selaput dara utuh" kata ibu kandung Shalfa Avrila Siani, Ayu Kurniawati saat ditemui di rumahnya, Kelurahan Bandar Lor, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Jumat.
Dirinya mengatakan, anaknya sempat dituding terkait dengan masalah keperawanan (virginitas). Dirinya bahkan diminta untuk menjemput anaknya pada Rabu (13/11) sore. Dirinya sampai di mess, tempat tinggal anaknya di Gresik, pada dini hari dan ternyata seluruh barang anaknya sudah dikemasi.
Saat itu, tidak ada satu pun pelatih yang ikut mendampingi atau memberikan penjelasan kenapa anaknya harus dikeluarkan dari pelatihan. Dirinya sebelumnya sempat komunikasi dengan pelatih, bahkan dirinya juga siap jika anaknya harus dilakukan tes keperawanan. Akhirnya, dirinya nekat mengajak anaknya untuk tes di RS Bhayangkara Kediri dan hasilnya tuduhan yang dilemparkan ke anaknya tidak terbukti.
Namun, dari tim pelatih ternyata tidak mau menerima hasil tes tersebut dan meminta agar dilakukan tes ulang di rumah sakit wilayah Gresik. Dirinya sempat keberatan, sebab tes sudah dilakukan dan hasilnya bisa dipertanggungjawabkan.

0 comments