ASO Mulai Berlaku, Berikut Beberapa Kendala Penerapannya di Maluku | IVoox Indonesia

May 1, 2025

ASO Mulai Berlaku, Berikut Beberapa Kendala Penerapannya di Maluku

91
Menko Polhukam Mahfud MD (kiri) bersama Menkominfo Jhonny G Plate (kanan) melakukan prosesi penghentian siaran televisi analog di Jakarta, Kamis (3/11/2022) dini hari. Kementerian Kominfo menghentikan siaran televisi analog atau Analog Switch Off (ASO) pada 3 November 2022 pukul 00.00 WIB di Jabodetabek untuk mewujudkan tranformasi digital. ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/wsj.

IVOOX.id, Ambon - Mulai hari ini Rabu, 2 November 2022, program Analog Switch Off (ASO) atau suntik mati siaran TV analog mulai diberlakukan oleh pemerintah.

Pada tahun ini rencananya ASO akan dilaksanakan dalam tiga tahap. Tahap pertama dilaksanakan pada 30 April, tahap kedua pada 25 Agustus dan tahap akhir pada 2 November.

Akan tetapi dalam pelaksanaannya ternyata didapati banyak wilayah yang belum siap untuk melaksanakan ASO sehingga dalam tahap satu dan dua kemudian hanya diberlakukan di sebagian kecil wilayah yang sudah dijadwalkan.

Dikutip dari Antara, pemerintah pada akhirnya menetapkan bahwa ASO akan diberlakukan pada 2 November secara bertahap sesuai kesiapan masing-masing wilayah.

“Jadi kesimpulannya, peralihan ini dari TV analog ke digital itu akan dilaksanakan pada 2 November dan akan dilaksanakan secara bertahap,” ujar Menko Polhukam Mahfud MD pada Senin, 24 Oktober yang lalu.

Wilayah terdampak ASO di Maluku

Beberapa wilayah Maluku seperti Kota Ambon dan Kabupaten Seram Bagian Barat sebelumnya sempat masuk dalam ASO Tahap I yang berlangsung pada 30 April yang lalu.

Akan tetapi dikarenakan kurangnya sosialisasi dan belum meratanya pembagian Set Top Box (STB) untuk masyarakat miskin, ASO untuk sebagian besar wilayah yang sudah dijadwalkan termasuk Maluku dibatalkan.

Selain dua daerah tersebut wilayah Maluku lainnya yang terdampak ASO adalah Kabupaten Maluku Tengah, Kabupaten Seram Bagian Timur, Kabupaten Maluku Tenggara, dan Kota Tual.

Kendala ASO di Maluku 

Berdasarkan sejumlah pemberitaan di media massa, terdapat beberapa kendala yang menyebabkan masyarakat Maluku terutama yang berada di pedalaman belum siap untuk menghadapi ASO.

Pertama, kurangnya infrastruktur di wilayah perbukitan sehingga berdampak pada lemahnya kekuatan sinyal yang dapat ditangkap oleh pemancar.

Kedua, banyak masyarakat yang mengeluhkan harga STB yang dianggap mahal untuk keadaan perekonomian saat ini.

Ketiga, lemahnya sosialisasi menyebabkan banyak masyarakat belum memahami cara penggunaan STB.

Keempat, masih banyak masyarakat pedalaman yang belum mengetahui tentang ASO atau suntik mati TV digital.

Ambon Siap Hadapi ASO

Sementara itu, di wilayah Kota Ambon dikabarkan sudah banyak masyarakatnya yang berpindah ke siaran TV digital secara mandiri.

Dilansir dari Potret Maluku, sebagian masyarakat memilih untuk membeli sendiri STB tanpa menunggu bantuan pemerintah

“Kami sudah lama beralih ke TV Digital. Awalnya menggunakan televisi kabel,” ujar Yohana, salah satu warga Ambon pada Selasa, 28 Juni yang lalu.

Senada dengan Yohana, salah satu warga bernama Joan juga telah beralih ke siaran digital, menurutnya TV digital jauh lebih efisien dibandingkan analog.

“Justru itu kita pindah ke digital lebih efisien siarannya dari analog. Tidak perlu ganti TV,” ujarnya.

Joan juga mengaku TV miliknya telah mendukung siaran digital, namun selama ini dia berlangganan siaran dari TV kabel.***



0 comments

    Leave a Reply