ASEAN Buru Peluang Bisnis Startup senilai 1 triliun US Dollar | IVoox Indonesia

May 23, 2025

ASEAN Buru Peluang Bisnis Startup senilai 1 triliun US Dollar

Startup Connect ASEAN
(dari kiri) Legacy Lead of ASEAN QR Code Pandu Sjahrir, Policy Manager for ASEAN-BAC Digital Transformation Working Group Yohanes Lukiman, Legacy Lead of Wiki Entrepreneur Aldi Haryopratomo, Legacy Lead of ASEAN Net Zero Hub and Carbon Centre of Excellence Dharsono Hartono, Ketua KADIN yang juga Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN BAC) Arsjad Rasjid, Legacy Lead of ASEAN One Shot Campaign Michael Rampangilei, Legacy Lead of Inclusive Closed-Loop Model for Agricultural Products Arif P Rachmat, Policy Manager for ASEAN-BAC Investment Facilitation Working Group Roderick Purwana memperkenalkan proyek ASEAN-BAC Indonesia pada hari kedua ASEAN Business Investment Summit (ABIS) 2023 di Jakarta, Senin (4/9/2023). ANTARA FOTO/MEDIA CENTER KTT ASEAN 2023/M Agung Rajasa/pras. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

IVOOX.id - ASEAN memburu Peluang Bisnis di AIPF "startup connect". Hal tersebut dikemukakan oleh Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah dalam pidatonya saat pembukaan ASEAN - IPF (Indo Pacific Forum) di Jakarta, Selasa (5/6/2023).

Potensi bisnis usaha rintisan (startup) digital di ASEAN dapat menembus 1 triliun US Dollar (Rp15.301 triliun) pada 2030, kata Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah.

Dalam keterangan tertulis resmi KTT ke-43 ASEAN, Faizasyah menyebutkan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) membuka peluang usaha melalui forum itu.

"Para startup dan corporate partner mengikuti acara business matching secara maraton sejak hari ini hingga esok hari," kata Teuku.

Forum dua hari dari 5 sampai 6 September 2023 itu adalah side event dari rangkaian KTT ke-43 ASEAN, dan mengangkat tema Implementation of the ASEAN Outlook on the Indo-Pacific.

Untuk mencapai potensi 1 triliun US Dollar itu, bisnis startup perlu didukung dengan inovasi dan fasilitasi kolaborasi baik di ASEAN maupun Indo-Pasifik.

Sebanyak 52 startup bidang usaha finansial, UMKM, rantai pasok, dan ekonomi kreatif dari tujuh negara ASEAN (Indonesia, Kamboja Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam), serta 21 corporate partner dari tiga negara (Indonesia, Jepang, Singapura) menghadiri AIPF Startup Connect.

Selanjutnya kegiatan itu diharapkan melahirkan startup yang sukses hingga berkelas unicorn bahkan decacorn.

Dilain pihak, Vice President for Asia Pacific Google Michaela Browning yakin pengembangan startup ASEAN akan terus berkembang pesat karena kuatnya adopsi teknologi oleh masyarakat ASEAN dan talenta muda yang terus bermunculan.

Dalam sesi diskusi panel telah dibahas tantangan dan peluang dalam upaya meningkatkan daya saing startup di ASEAN, khususnya dalam menyikapi perkembangan teknologi digital serta menguatnya isu keberlanjutan.

ASEAN - IPF Startup Connect merupakan hasil kolaborasi Kementerian Luar Negeri RI dan kalangan usaha seperti Google dan Impaccto.

Melalui kegiatan ini diharapkan ASEAN terus menelurkan startup yang sukses hingga berkelas unicorn bahkan decacorn, lanjutnya. Lebih lanjut, Vice President for Asia Pacific Google, Michaela Browning, menyampaikan keyakinannya bahwa pengembangan startup di ASEAN akan terus berkembang pesat. Hal ini dikarenakan kuatnya adopsi teknologi oleh masyarakat ASEAN dan talenta muda yang terus bermunculan.

0 comments

    Leave a Reply