ASDP Sebut Penyeberangan Selat Bali Mulai Kembali Normal

IVOOX.id – PT ASDP Indonesia Ferry memastikan pelayanan penyeberangan di Selat Bali berangsur-angsur normal, setelah sempat terjadi antrean panjang kendaraan karena pengurangan jumlah kapal yang beroperasi.
"Antrean di Pelabuhan Gilimanuk sudah habis. Di Pelabuhan Ketapang saat ini tersisa antrean kendaraan logistik di wilayah Bulusan yang tidak jauh dari pelabuhan. Kami fokus menuntaskan antrean tersebut," kata Corporate Secretary PT. ASDP Indonesia Ferry Shelvy Arifin dalam keterangannya, Sabtu (19/7/2025), dikutip dari Antara.
Dia mengatakan proses bongkar muat kapal berjalan lancar di dua pelabuhan yang menghubungkan Pulau Jawa dan Bali tersebut.
Hingga Sabtu (19/7/2025) mulai pukul 12:00 WIB, katanya sebanyak 23 kapal dioperasikan di Selat Bali, yang sandar di dermaga Movable Bridge (MB) maupun Landing Craft Machine (LCM).
"Kami juga mengawasi proses penimbangan dan pengaturan muatan sesuai arahan regulator, dalam hal ini Direktorat Jenderal Perhubungan Laut," katanya.
Terkait cuaca, dia mengatakan kondisi perairan Selat Bali mendukung kelancaran pelayaran, dengan angin tenang, gelombang rendah, dan jarak pandang optimal sesuai data BMKG.
“Kami mengapresiasi kesabaran pengguna jasa dalam beberapa hari terakhir. Dalam situasi seperti ini, keselamatan tetap menjadi prioritas utama. ASDP akan terus menjalankan layanan secara optimal, menjaga kelancaran logistik, dan memastikan kenyamanan masyarakat,” kata Shelvy.
Sebelumnya, Shelvy mengatakan antrean kendaraan umum dan pribadi sudah tidak terlihat sejak Sabtu (19/7/2025) pagi sekitar pukul 8:00 WIB.
"Hari ini antrean hanya tersisa pada kendaraan logistik yang masih menunggu giliran di kawasan dermaga Bulusan dan proses bongkar muat di Pelabuhan Ketapang berjalan lancar. Antrean di Pelabuhan Gilimanuk juga sudah tidak panjang sejak malam tadi," ujar Shelvy, dikutip dari Antara, Sabtu (19/7/2025).
Dia menjelaskan bahwa antrean kendaraan yang terjadi sebelumnya merupakan dampak dari langkah evaluatif dan preventif yang diambil oleh otoritas regulator, yakni Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui KSOP Kelas III Banyuwangi, untuk memastikan seluruh kapal yang beroperasi telah memenuhi standar keselamatan pelayaran, menyusul insiden kecelakaan KMP Tunu Pratama Jaya pada 2 Juli lalu.
"ASDP menghormati dan mendukung penuh langkah regulator dalam menjaga keselamatan pelayaran, proses inspeksi dan sertifikasi kelayakan kapal dilakukan secara menyeluruh dan profesional oleh tim dari Kementerian Perhubungan," kata Shelvy.
General Manager PT. ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang Yannes Kurniawan mengatakan operasional di lapangan berjalan kondusif.
“Aktivitas bongkar muat kendaraan berjalan normal. Saat ini kami fokus pada pengangkutan kendaraan barang yang masih tertahan di Bulusan, dengan dukungan kapal perbantuan seperti KMP Liputan 12,” kata Yannes, dikutip dari Antara.
Menurut dia, langkah-langkah strategis juga terus dilakukan, antara lain dengan penyortiran kendaraan di area tollgate, pengalihan kendaraan ringan ke dermaga MB, serta penambahan kapal pengganti seperti KMP Gilimanuk I dan Portlink VII.
"Kami juga menjaga koordinasi erat bersama BPTD dan KSOP untuk merespons setiap perubahan operasional secara real time," katanya.
Hingga Sabtu siang sebanyak 23 kapal telah dioperasikan secara bergantian di lintasan Ketapang-Gilimanuk dengan pola delapan trip, dan didistribusikan secara merata di Dermaga MB dan LCM.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Perhubungan Laut Muhammad Masyhud mengatakan inspeksi kapal merupakan langkah penting untuk menjamin seluruh armada dalam kondisi laik laut.
“Dari total 54 kapal yang telah diperiksa, sebanyak 45 kapal telah dinyatakan memenuhi syarat keselamatan dan kembali dioperasikan untuk melayani lintasan Selat Bali,” katanya, dikutip dari Antara.

0 comments