AS Resesi, ini yang Dilakukan Masyarakat Antisipasi Ekonomi RI Ikut Bergejolak? | IVoox Indonesia

May 3, 2025

AS Resesi, ini yang Dilakukan Masyarakat Antisipasi Ekonomi RI Ikut Bergejolak?

Screenshot_20220731-190348_Chrome
Ilustrasi Uang disimpan. (Foto: dolarati.com)

IVOOX.id, Jakarta - Amerika Serikat resmi masuk ke jurang resesi setelah dua kuartal berturut-turut ekonominya terkontraksi. Yaitu minus 1,6 persen (yoy) pada kuartal I dan 0,9 persen (yoy) pada kuartal II-2022.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani menegaskan, resesi AS pasti akan mempengaruhi Indonesia. Mengingat negara itu merupakan negara tujuan ekspor.

"Jadi kalau mereka melemah maka permintaan terhadap ekspor turun dan harga komoditas juga turun," jelasnya.

Kemarin, nilai tukar Rupiah menguat usai AS resmi resesi. Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta menguat 56 poin atau 0,37 persen ke posisi Rp14.866 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.922 per USD.

"Nilai tukar rupiah mungkin bisa menguat lagi hari ini setelah semalam data Produk Domestik Bruto (PDB) AS triwulan II 2022 menunjukkan hasil negatif," ungkap Analis Pasar Uang Ariston Tjendra.

Resesi di Amerika Serikat dikhawatirkan bisa mempengaruhi ekonomi Indonesia lebih luas lagi. Maka dari itu, masyarakat wajib bersiap terhadap segala kemungkinan.

Berikut sejumlah strategi mitigasi yang bisa dilakukan masyarakat.

Menurut Direktur Center Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira, masyarakat harus banyak berhemat dan menurunkan gaya hidup. Cash is the king masih berlaku dalam menghadapi resesi. Semakin aman likuiditas rumah tangga maka semakin tahan terhadap kenaikan harga.

Bhima mengimbau agar masyarakat mencari pendapatan sampingan untuk berjaga-jaga dari naiknya biaya hidup saat ini.

"Misalnya suami bekerja dan mendapat gaji tetap, tapi istri bisa bantu dengan berjualan atau buka warung. Sekreatif mungkin cari pendapatan sampingan terlebih kenaikan upah minimum rata-rata sangat kecil tahun ini," jelasnya.

Berikutnya masyarakat harus mempersiapkan dana darurat minimum 10 persen untuk antisipasi apabila terjadi kondisi yang tidak diinginkan seperti PHK atau dirumahkan.

"Masyarakat juga bisa mengurangi ketergantungan terhadap barang impor khususnya pangan. Inflasi dan pelemahan kurs akan sebabkan penyesuaian terhadap harga barang impor," tambahnya.

0 comments

    Leave a Reply