AS Berikan Sanksi Tegas Terhadap Venezuela Tentang Minyak

IVOOX.id, Jakarta - AS besiap diri untuk menerapkan sanksi tegas terhadap Venezuela, hal itu diungkapkan oleh pengamat pada hari Senin (21/5/2018), dalam sebuah langkah yang mungkin merupakan pukulan telak bagi negara yang bergantung pada minyak itu.

Presiden Venezuela Nicolas Maduro memenangkan pemilihan ulang untuk masa jabatan enam tahun lagi pada hari Minggu (20/5/2018), meskipun kemarahan masyarakat meluas atas krisis ekonomi dan sosial negara Amerika Selatan yang terpuruk. Pemungutan suara itu dirusak oleh jumlah pemilih yang rendah, dugaan kecurangan suara dan boikot dari pihak oposisi.

"Langkah selanjutnya adalah sanksi terhadap sektor minyak," kata Diego Moya-Ocampos, analis politik utama untuk Amerika Latin di IHS Markit, mengatakan kepada CNBC "Squawk Box Europe" pada hari Senin (21/5/2018).

"Ini sangat penting karena Venezuela melalui sektor minyak mewakili 25 persen dari PDB (produk domestik bruto), 50 persen dari pendapatan fiskal dan 97 persen pendapatan dari devisa. Jadi, jelas, sanksi pada sektor minyak di Venezuela akan menjadi sebuah permainan yang akan mengubah segala aspek perekonomian mereka".

Di tengah meluasnya kekurangan pangan, runtuhnya mata uang tradisional negara dan hiperinflasi yang tak kenal lelah, Maduro secara luas diperkirakan akan muncul sebagai pemenang pada hari Minggu. Pemimpin sosialis sekarang ditetapkan untuk melayani sebagai perdana menteri Venezuela sampai setidaknya 2024.

Pejabat dari Perserikatan Bangsa-Bangsa , AS, Uni Eropa, dan tetangga-tetangga daerah Venezuela semuanya mengecam pemilihan presiden sebagai tipuan.

Sementara itu, setelah keberhasilan yang disengketakan Maduro, semua mata telah beralih untuk melihat apakah pemerintahan Presiden Donald Trump akan memberlakukan sanksi pada sektor minyak negara yang sangat penting - seperti yang telah berulang kali mengancam akan dilakukan .

Bersamaan dengan Uni Eropa, negara-negara Amerika Latin di sekitarnya juga memperingatkan Caracas bahwa mereka akan siap untuk mengambil langkah-langkah tambahan terhadap pemerintahan Maduro jika pemerintah melanjutkan pemilihan.

"Sanksi minyak akan menghancurkan ekonomi Venezuela dan stabilitas internal rezim karena mereka akan sangat berdampak pada pendapatan yang mengalir melalui rezim patronase," kata Fernando Freijedo, analis Amerika Latin di Economist Intelligence Unit, kepada CNBC melalui surat elektronik.