Armenia-Azerbaijan Sepakat Gencatan Senjata Terbaru di Nagorno-Karabakh

IVOOX.id, Baku - Armenia dan Azerbaijan pada Sabtu (17/10) menyetujui gencatan senjata humanitarian baru mulai tengah malam (2000 GMT) dalam memperebutkan daerah kantong Nagorno-Karabakh yang dikuasai etnis Azerbaijan, kata kedua negara dalam pernyataan yang sama.
Azerbaijan dan Armenia sebelumnya saling menuduh pada hari Sabtu atas serangan baru yang melanggar gencatan senjata yang ditengahi Rusia selama seminggu yang gagal menghentikan pertempuran terburuk di Kaukasus Selatan sejak 1990-an.
Baku mengatakan 13 warga sipil tewas dan lebih dari 50 lainnya cedera di kota Ganja akibat serangan rudal Armenia, sementara Yerevan menuduh Azerbaijan terus menembaki posisi pasukannya.
Pertempuran itu adalah yang terburuk di wilayah itu sejak Azerbaijan dan pasukan etnis Armenia berperang pada 1990-an di Nagorno-Karabakh, wilayah yang diakui secara internasional sebagai bagian dari Azerbaijan tetapi dihuni dan diperintah oleh etnis Armenia.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, yang menengahi pembicaraan gencatan senjata seminggu yang lalu, berbicara dengan mitranya dari Armenia dan Azeri melalui telepon pada Sabtu dan menekankan bahwa gencatan senjata harus diamati, kata kementerian luar negeri Rusia.
Kementerian luar negeri Nagorno-Karabakh mengatakan dalam sebuah pernyataan menyusul pengumuman tersebut: "Kami menyambut baik upaya Ketua Bersama OSCE Minsk Group serta Armenia untuk mencapai gencatan senjata di zona konflik Azerbaijan-Karabakh serta untuk mengurangi ketegangan.
"Nagorno-Karabakh menegaskan kembali kesiapannya untuk mempertahankan persyaratan gencatan senjata kemanusiaan secara timbal balik ... menurut pernyataan Moskow pada 10 Oktober dan kesepakatan 17 Oktober".
Kelompok Minsk dipimpin oleh Rusia, Prancis, dan Amerika Serikat.
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan gencatan senjata harus tanpa syarat dan sangat dihormati oleh kedua belah pihak.(CNBC)

0 comments