Arab Saudi Tetap Syaratkan Kemerdekaan Palestina Sebagai Syarat Hubungan Dengan Israel

IVOOX.id, Riyadh - Menepis spekulasi akan berdamai dengan Israel tanpa syarat kemerdekaan Palestina, Arab Saudi menyatakan tetap berkomitmen bahwa hubungan diplomatik dengan negara Yahudi itu hanya berdasarkan Prakarsa Perdamaian Arab yang telah berlangsung lama.

Hal itu diungkapkan Menteri Luar Negeri Pangeran Faisal bin Farhan pada hari Rabu (20/8), yang merupakan komentar resmi pertama dari Kerajaan sejak Uni Emirat Arab setuju untuk menormalisasi hubungan dengan Israel.

Sebelumnya, Israel dan UEA mengatakan pada Kamis bahwa mereka akan menormalkan hubungan diplomatik di bawah kesepakatan yang disponsori AS. Sejak itu, sejumlah pihak, termasuk UAE menyatakan sejumlah negara Arab termasuk Arab Saudi akan menyusul membuka hubungan diplomatik dengan Israel.

Inisiatif Perdamaian Arab dibuat oleh Arab Saudi pada tahun 2002, di mana negara-negara Arab menawarkan hubungan yang dinormalisasi kepada Israel dengan imbalan kesepakatan kenegaraan dengan Palestina dan penarikan penuh Israel dari wilayah yang direbut pada tahun 1967.

"Kerajaan menganggap tindakan sepihak Israel untuk mencaplok tanah Palestina sebagai merusak solusi dua negara," kata Pangeran Faisal bin Farhan dalam sebuah acara di Berlin pada hari Rabu, dalam komentar yang dilaporkan di halaman Twitter kementerian luar negeri Saudi.

Negara Arab yang sudah menyatakan syarat yang sama adalah Kuwait, sementara yang lain masih diam.

Dengan pembukaan hubungan itu, UAE menjadi negara Arab ketiga setelah Mesir dan Yordania yang menjadi sahabat Israel di Timur Tengah.(aawsat.com)