Aprindo Sebut Kerugian Rp200 Miliar Akibat Listrik Padam

IVOOX.id, Jakarta - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) memperkirakan kerugian materi anggotanya akibat listrik padam pada Minggu (5/8) sekitar Rp200 miliar, mulai dari kehilangan potensi penjuakan hinggak membengkaknya biaya operasional.
Ketua Aprindo Roy Nicolas Mandey mengatakan potensi kerugian itu berasal dari 82 pusat perbelanjaan dan 2.500 lebih toko ritel modern swa kelola di Jakarta. “Potensi kehilangan penjualan terlihat betul, karena masyarakat akhirnya enggan atau membatalkan keinginan berbelanja mereka,” kata Roy, Senin (5/8).
Seyogyanya, kata dia, PLN memberi pengumuman terlebih dahulu kepada pelaku usaha agar bisa mempersiapkan cara agar tetap memberi pelayanan maksimal kepada konsumen.
Menurutnya, kenyamanan masyarakat juga terganggu karena fasilitas yang seharusnya mereka dapatkan tidak bisa berfungsi normal, seperti jaringan pembayaran elektronik, kualitas produk yang bisa menurun, dan sebagainya.
Terutama pada hari Minggu, di mana banyak masyarakat justru menghabiskan waktu luangnya di gerai ritel modern atau pusat perbelanjaan.
Roy menambahkan, biaya operasional juga ikut membengkak, karena beberapa gerai menggunakan genset diesel agar tetap bisa melayani masyarakat.
“Demi kenyamanan konsumen, kami menggunakan genset diesel berbahan bakar solar yang tentu berimbas pada naiknya biaya operasional, dan itu seharusnya tidak perlu kami keluarkan” lanjutnya.
Roy mengatakan bahwa PLN sebagai satu-satunya perusahaan yang mensuplai listrik seharusnya bisa bertindak lebih cepat dan tanggap apabila ada gangguan gardu listrik, seperti yang diberitakan.
“Kami setuju bahwa seharusnya PLN mempunyai sistem mumpuni untuk mengantisipasi masalah semacam ini, back-up plan yang reaktif terhadap gangguan dan contigency plan yang terencana” terangnya.

0 comments