Anugerah Paramakarya Dorong Produktivitas Indonesia

IVOOX.Id, Jakarta - Produktivitas nasional merupakan salah satu kunci dalam meningkatkan perekonomian nasional.
Produktivitas nasional meru-pakan pendorong utama per-tumbuhan ekonomi jangka panjang guna menghadapi persaingan global yang se-makin kompetitif ke depan.
Hal itu disampaikan Wakil Presiden Ma’ruf Amin saat memberikan penghargaan Paramakarya Tahun 2019 di Istana Wakil Presiden, Jakarta, kemarin.
Anugerah Paramakarya merupakan penghargaan produktivitas tertinggi kepada perusahaan yang terus berupaya mening-katkan produktivitas dan berhasil mempertahankan tingkat produktivitas yang dicapai selama tiga tahun berturut-turut.
Anugerah itu diberikan Presiden Republik Indone-sia sebagai salah satu wu-jud kepedulian pemerintah dalam memotivasi dunia usaha agar terus berupaya menerapkan prinsip-prinsip efektivitas, efisiensi, kualitas, dan ramah lingkungan dalam melakukan usaha sehingga tetap dan semakin produktif.
“Melalui penghargaan ini saya meminta Kementerian Ketenagakerjaan dapat menjadikan perusahaan-perusahaan ini sebagai duta model peningkatan produk-tivitas usaha untuk men-dorong kesegaran dunia usaha dan masyarakat luas terhadap pentingnya pening-katan produktivitas,” ujar Wapres.
Di sisi lain, Wapres mendorong pemerintah daerah turut aktif melakukan upaya peningkatan produktivitas. Untuk mewujudkan hal itu, pemerintah daerah mesti melibatkan perusahaan, dari skala kecil, menengah, sam-pai besar, agar terus mening-katkan produktivitas.
Wapres juga menekankan upaya peningkatan produk-tivitas usaha harus dimulai dari sektor usaha kecil. Ini perlu dilakukan mengin-gat usaha skala kecil masih memiliki keterbatasan, se-perti tingkat keterampilan karyawan, pendidikan, serta penggunaan teknologi yang masih rendah.
“Terkait itu, saya sangat mengharapkan para pene-rima penghargaan Parama-karya dapat mengembang-kan usaha mikro, menjadi role model, dan terus bertransformasi menjadi usaha lebih besar dan produktif,” tutur Ma’ruf.
Penghargaan Paramakarya diberikan setiap dua tahun sekali pada tahun ganjil. Ada pula penghargaan produk-tivitas tingkat provinsi bernama Shidakarya yang diberikan gubernur pada setiap tahun genap.
Istilah Paramakarya dan Siddhakarya berasal dari bahasa Sansekerta. Parama-karya berarti karya unggul dan siddhakarya berarti karya prima yang diciptakan perusahaan.
Kepedulian pemerintahMenteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah dalam laporan-nya mengatakan Anugerah Paramakarya diberikan se-bagai wujud kepedulian pe-merintah dalam memotivasi dunia usaha agar terus beru-paya menerapkan prinsip-prinsip efektivitas, efisiensi, kualitas, dan ramah lingkungan dalam melakukan usaha sehingga tetap dan semakin produktif.
Ida pun mengungkapkan bahwa Indonesia masih berupaya untuk terus meningkatkan produktivitas.
Jika dibandingkan dengan beberapa negara di wilayah kawasan, tingkat produktivitas perusahaan Indonesia masih berada di bawah Singapura, Malaysia, dan Thailand. Apalagi jika dibandingkan dengan Jepang.
Pekerja ‘Negeri Sakura’ tersebut mampu menciptakan output hampir empat kali lipat dari nominal uang yang dihasilkan Indonesia dengan durasi sama.
“Begitu pentingnya efek-tivitas, efisiensi, kualitas, dan ramah lingkungan dalam berproduksi, tentu saja ini harus dipicu dan jika memungkinkan harus digerakkan secara nasional untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat serta menyejajarkan Indonesia dengan ne-gara maju lain,” tutur Ida.
Pemerintah sejatinya me-lakukan sejumlah upaya se-cara masif terkait penerapan alat, teknis, dan metodologi peningkatan produktivitas. Ia pun menekankan pent-ingnya kolaborasi antara pemerintah, dalam hal ini Kementerian Tenaga Kerja, dan dunia usaha, dunia pendidikan dan pelatihan, institusi pemerintah, serta organisasi lain guna menaikkan produktivitas dan daya saing Indonesia di pasar global.
Ida menjelaskan perusahaan yang masuk nominasi Paramakarya harus memenuhi sejumlah persyaratan administrasi, seperti tergolong perusahaan besar, menengah, dan kecil, bukan penanaman modal asing, bukan anak perusahaan cabang atau holding company, dan merupakan pemenang Shidakarya pada 2016 atau diusulkan daerah.
Perusahaan itu juga harus memiliki NPWP atau surat izin usaha, patuh pada hukum ketenagakerjaan, membayar pajak, ikut program BPJS, jika memungkinkan memiliki serikat pekerja untuk perusahaan menengah, dan memenuhi kewajiban lain, fokus pada bahan baku lokal, menerapkan alat, teknik, dan metodologi peningkatan produktivitas, serta menunjukkan pertumbuhan usaha dalam tiga tahun terakhir.
Dari syarat itu diperoleh calon nominasi penerima penghargaan Paramakarya sejumlah 43 perusahaan yang terdiri atas 24 perusa-haan kecil, 12 perusahaan menengah, dan 7 perusa-haan besar.
Kemudian, tim auditor pusat melakukan seleksi dengan kunjungan langsung ke perusahaan. Kriteria tim auditor, menurut Ida, melakukan penilaian dengan menggunakan Malcolm Baldrige Criteria.
Terdapat delapan kriteria, yakni kepemimpinan, strategic planning, customer and market focus, human resources development and management, information and analysis, management process, business result, serta produk-tivitas.
Dari hasil penilaian itu ter-pilihlah 30 perusahaan yang berhak mendapat Anugerah Paramakarya. Jumlah terse-but terdiri atas 16 perusa-haan kecil, sembilan peru-sahaan menengah, dan lima perusahaan besar.
Ida menjelaskan tanggung jawab perusahaan tecermin dari komitmen, konsistensi, dan kontinuitas karyawan bersama manajemen perusa-haan untuk terus berupaya meningkatkan produktivitas serta menjadikan prinsip-prinsip efisiensi, efektivitas, kualitas, dan ramah lingkun-gan menjadi budaya dalam berproduksi.
Ini perlu terus dipacu dan dihargai. Para pemenang itu akan menjadi bagian dari jejaring kelembagaan Gerakan Nasional Peningkatan Produktivitas dan Daya Saing (GN-P2DS).
Sebagai penghargaan atas dukungan dan pembinaan kepada perusahaan yang memperoleh Penganugerahan Produktivitas Paramakarya Tahun 2019, Kemen-terian Tenaga Kerja juga memberikan penghargaan kepada gubernur yang membina perusahaan itu sehingga produktivitas meningkat.
Penghargaan Paramakarya pada tahun ini mengangkat tema Kita Indonesia, kita produktif.
Penerima peng-hargaan Paramakarya pada 2019 kategori usaha besar, yaitu PT Sukorejo Indah Textile, PT Eramart, PT Sinar Pematang Mulia II, PT PGAS Solution, dan PT Kunango Jantan. Pemenang kategori usaha menengah, yaitu PT Mari-zarasa Sarimurni, CV Slamet Quail Farm, PT Lestari Jaya Bangsa, PT Timboel, PT Ban-dangantirta Agung, PT In-dotirta Sriwijaya Perkasa, PT Coklat Citra Rasa, PT Cahaya Anugrah Sentosa, PT Subitu Kreasi Busana.
Pemenang kategori usaha kecil, yaitu Rapindo Coffee, CV Saripati Laer, CV Seribu Satu, Indah Sari, CV Fania Grup, Kyan Ulos, UD Dede Satoe, UD Trikora, P4S Cahaya Duta Palili, Darma Jaya Snack, dan CV Uni Batik.
Kementerian Tenaga Kerja juga memberikan penghargaan kepada gubernur yang membina perusahaan yang meraih Paramakarya.
Terdapat 23 provinsi penerima Paramakarya, yakni Jawa Tengah, Kalimantan Timur, Lampung, DKI Jakarta, Su-matra Barat, Banten, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Kalimantan Selatan, Sumatra Selatan, Sumatra Utara, Su-lawesi Selatan, Papua Barat, Bengkulu, Bali, Jawa Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Ba-rat, Jambi, Nusa Tenggara Ti-mur, Bangka Belitung, Nusa Tenggara Barat, dan Riau.

0 comments