Dinkes Jabar: masih ada tiga daerah endemis rabies di Jabar | IVoox Indonesia

April 28, 2025

Dinkes Jabar: masih ada tiga daerah endemis rabies di Jabar

IMG-20230706-WA0040
Tim dokter hewan Pemkot Ambon melakukan penyuntikan vaksin rabies kepada ratusan ekor hewan peliharaan warga di kawasan Kelurahan Karang Panjang, Kota Ambon, Kamis (6/7/2023). ANTARA/Penina F Mayaut

IVOOX.id - Dinas Kesehatan Jawa Barat (Dinkes Jabar) melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan hewan Provinsi Jawa Barat melakukan Vaksinasi kepada 24.765 ekor dari 144.547 jumlah total populasi anjing di Jawa Barat, vaksinasi tersebut dilakukan sejak 2022 hingga 2023.

Jumlah hewan tersebut merupakan data vaksinasi yang di keluarkan oleh Dinas Peternakan saja dan belum termasuk data vaksinasi yang dilakukan oleh klinik hewan artinya di Jawa Barat sudah lebih dari 24 ribu hewan dilakukan vaksinasi.

Sebelumnya, menurut Plt. Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Raden Vini Adiani Dewi mengatakan per Juni 2023 kasus terakhir Rabies terjadi pada 2016 di Kabupaten Sukabumi.

"Jawa Barat masih mempunyai 3 daerah endemis rabies yaitu kabupaten Sukabumi, kabupaten Cianjur dan Kabupaten Garut," jelas Vini pada beberapa media melalui Zoom Meeting pada Kamis (22/6/2023).

Kasus rabies masih menjadi hal yang harus diwaspadai khususnya bagi masyarakat yang bersinggungan dengan hewan yang berpotensi terjangkit.

Selanjutnya Dinkes Jawa Barat melalui Plt. Kepala Dinas Kesehatan memberi imbauan untuk tetap tenang dan waspada terhadap virus rabies.

Berdasarkan informasi resmi dari Dinkes Jabar, apabila tergigit hewan yang berpotensi membawa virus Rabies, segera cuci luka dengan air yang mengalir kemudian segera ke Puskesmas terdekat untuk dilakukan pemeriksaan.

Tidak semua kasus gigitan anjing, kucing atau kera harus di berikan vaksin anti rabies, Bagi masyarakat yang mempunyai binatang peliharaan, peliharalah dengan baik dengan menjaga kesehatan dan kebersihan kandang.

"Pencucian luka dengan menggunakan sabun merupakan hal yang sangat penting dan harus segera dilakukan setelah terjadi pajanan seperti jilatan,cakaran atau gigitan HPR (hewan penular rabies) untuk membunuh virus rabies yang berada di sekitar luka gigitan," ujar Vini Adiani.

Rabies disebut juga penyakit anjing gila yang merupakan suatu penyakit infeksi akut pada susunan saraf pusat yang di sebabkan oleh virus rabies. Rabies bersifat zoonotik, yaitu penyakit yang di tularkan dari hewan ke manusia.

0 comments

    Leave a Reply