September 21, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Antisipasi Dampak Resesi Jepang, Pemerintah Genjot Ekspor

IVOOX.id - Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso mengungkapkan saat ini pemerintah tengah memonitor dan mengantisipasi dampak perlambatan ekonomi negara-negara maju seperti Jepang dan Inggris terhadap kondisi perekonomian RI. 

"Pemerintah terus memonitoring dampak transmisi perlambatan ekonomi global terhadap perekonomian nasional, khususnya Jepang. Indonesia memiliki hubungan kerja sama yang baik dengan Jepang, seperti pada aspek investasi dan ekspor-impor," kata Susiwijono dalam siaran pers, Minggu (18/2/2024).

Menurutnya pemerintah akan mengambil langkah antisipasi untuk tetap menjaga stabilitas perekonomian Indonesia di tengah risiko ekonomi global tersebut. Meski begitu perekonomian nasional saat ini masih menunjukkan resiliensi dengan capaian pertumbuhan yang solid.

"Guna menjaga ketahanan sektor eksternal yakni neraca dagang, Pemerintah telah menerbitkan Keputusan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 416 Tahun 2023 tentang Tim Pelaksana dan Kelompok Kerja Satuan Tugas Peningkatan Ekspor Nasional sebagai tindak lanjut Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2023 tentang Satgas Peningkatan Ekspor Nasional," terangya.

Susiwijono mengatakan salah satu tugas Satgas Peningkatan Ekspor Nasional itu nantinya akan berupaya meningkatkan kinerja ekspor nasional guna memperkuat neraca perdagangan dan mendorong pertumbuhan ekonomi baik melalui penguatan pasokan ekspor, diversifikasi pasar ekspor, penguatan pembiayaan dan kerja sama internasional, serta pengembangan ekspor UMKM.

Susiwijono mengatakan Jepang menjadi salah satu tujuan utama ekspor bagi Indonesia dengan komoditas utama ekspor batubara, komponen elektronik, nikel dan otomotif. 

"Tercatat, ekspor Indonesia ke Jepang sepanjang tahun 2023 berada pada peringkat ke-4 dengan total mencapai USD18,8 miliar, sementara Foreign Direct Investment Jepang ke Indonesia tahun 2023 juga berada pada peringkat ke-4 dengan total sebesar USD4,63 miliar," ungkapnya.

0 comments

    Leave a Reply