Antam Catat Penjualan Emas Melonjak 68 Persen di 2024 | IVoox Indonesia

May 4, 2025

Antam Catat Penjualan Emas Melonjak 68 Persen di 2024

Petugas menata emas batangan di Butik Emas Logam Mulia (BELM) Antam
Arsip foto - Petugas menata emas batangan di Butik Emas Logam Mulia (BELM) Antam Setiabudi, Jakarta, Jumat (12/7/2024). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc/pri.

IVOOX.id – PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam mencatat volume penjualan emas mencetak rekor tertinggi mencapai 43.776 kg pada 2024. Jumlah tersebut tumbuh 68 persen dari 26.129 kg di tahun sebelumnya. Seluruh penjualan emas difokuskan ke pasar domestik.

"Kami bersyukur masyarakat Indonesia terus menjadikan produk logam mulia Antam sebagai pilihan utama dalam berinvestasi emas. Ini terlihat dari tingginya penjualan emas kami, yang seluruhnya didistribusikan ke pasar dalam negeri," ujar Direktur Utama Antam Nicolas D. Kanter dalam siaran pers Rabu (9/4/2025).

Nico mengatakan, Antam memperkuat kanal distribusi dengan menyediakan produk logam mulia melalui berbagai saluran, termasuk website resmi www.logammulia.com, marketplace seperti Tokopedia, Shopee, Blibli, TikTok Shop, serta jaringan Butik Emas di 12 kota besar di Indonesia.

Menurut Nico penjualan emas memberikan kontribusi paling besar terhadap pendapatan Antam sebesar Rp 57,56 triliun. Jumlah itu melonjak 120 persen dibandingkan periode sebelumnya sebesar Rp 26,12 triliun. Lonjakan ini didorong oleh harga emas dunia yang meningkat serta permintaan domestik yang tinggi.

Diketahui Antam mencatatkan laba tahun berjalan senilai Rp 3,85 triliun dengan pendapatan tertinggi sepanjang sejarah sebesar Rp 69,19 triliun pada 2024.

Selain dari emas, segmen nikel juga memberikan kontribusi sebesar Rp 9,50 triliun atau 14 persen dari total pendapatan. Volume produksi feronikel mencapai 20.103 ton nikel dalam feronikel (TNi), dengan penjualan 19.452 TNi ke pasar ekspor, seperti Tiongkok, India, dan Korea Selatan.

Sementara itu, produksi bijih nikel mencapai 9,94 juta wet metric ton (wmt), dengan penjualan 8,35 juta wmt, seluruhnya untuk pasar domestik, baik ke smelter ANTAM sendiri maupun pihak ketiga.

Adapun penjualan dari segmen bauksit dan alumina mencapai Rp 1,80 triliun, naik 7 persen dari Rp 1,69 triliun pada FY23. Antam memproduksi 1,33 juta wmt bauksit dengan penjualan 736 ribu wmt. Tantangan perizinan dan belum masifnya hilirisasi di sektor ini menjadi faktor pembatas pertumbuhan.

Untuk alumina, melalui entitas anak PT Indonesia Chemical Alumina (ICA), produksi mencapai 147.826 ton, dengan penjualan 177.178 ton, naik 24 persen dari tahun sebelumnya.

0 comments

    Leave a Reply