Anies, Ganjar, Andika Perlu Atasi Tantangan untuk Maju 2024 | IVoox Indonesia

July 12, 2025

Anies, Ganjar, Andika Perlu Atasi Tantangan untuk Maju 2024

khoirul umam
Pengamat Politik Khoirul Umam/Ist

IVOOX.id, Jakarta – Pengamat Politik Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam menilai tiga bakal calon presiden yang direkomendasikan NasDem, yaitu Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Jenderal TNI Andika Perkasa masing-masing menghadapi tantangan yang perlu diatasi sebelum maju Pilpres 2024.

Tantangan yang dihadapi oleh tiga bakal calon presiden hasil rekomendasi Rapat Kerja Nasional (Rakernas) NasDem itu terkait soliditas dukungan, komunikasi politik, dan elektabilitas.

Umam, sebagaimana disampaikan dalam pesan tertulisnya menyampaikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan masih perlu meyakinkan pendukungnya di internal NasDem.

“Anies masih punya PR (pekerjaan rumah, red.) besar untuk meyakinkan soliditas pendukungnya di internal NasDem,” kata Umam, Dosen Ilmu Politik dan International Studies Universitas Paramadina.

Tidak hanya terkait dukungan, Anies juga masih menghadapi problem elektabilitas (tingkat keterpilihan).

"Publik akan menguji seberapa kompetitif level elektabilitas Anies setelah tidak menjadi Gubernur DKI Jakarta pada akhir 2022 ini," ucap dia.

Anies Baswedan, yang resmi menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 2017, bakal mengakhiri tugasnya pada Oktober 2022.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo masih terikat pada PDIP sehingga ia membutuhkan dukungan dari petinggi partai, khususnya Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Ganjar masih membutuhkan kepastian restu politik Megawati di tengah keropos-nya dukungan elite PDIP pada Ganjar. NasDem sendiri harus bisa mengatur langkah komunikasi politiknya agar tidak dituding sebagai partai pembajak kader dari partai lain," ujar Umam.

Jika komunikasi politik itu tidak dikelola dengan baik oleh NasDem, maka itu dinilai bakal mempengaruhi hubungan NasDem dan PDIP ke depan, kata Umam menambahkan.

Umam lanjut menjelaskan penetapan Jenderal TNI Andika Perkasa, yang saat ini masih aktif sebagai Panglima TNI, juga tidak mudah, karena elektabilitasnya masih rendah.

"Memang, pasca-pencapresan NasDem ini elektabilitas Andika bisa terdongkrak. Namun, basis popularitas-nya yang masih terbatas itu perlu dipantau, khususnya setelah Andika pensiun dari jabatan Panglima TNI," tutur Unam.

Jenderal TNI Andika Perkasa resmi menjabat sebagai Panglima TNI menggantikan Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjahjanto pada 17 November 2021. Andika memasuki masa pensiun pada 21 Desember 2022, yaitu saat dia berusia 58 tahun.

Terlepas dari penetapan bakal capres oleh NasDem, Umam berharap Panglima TNI tetap mempertahankan netralitas-nya dan menjaga TNI tetap independen.

“Ijtihad (upaya, red.) politik NasDem untuk mencapreskan Andika ini jangan sampai mengganggu konsentrasinya sebagai Panglima TNI yang harus menjaga netralitas dan independensi politik TNI secara kelembagaan,” kata A. Khoirul Umam, Direktur Eksekutif Institute of Democracy & Strategic Affairs (Indostrategic).

0 comments

    Leave a Reply