Anggota OPEC+ Patuhi Pangkas Produksi, Harga Minyak Melambung Lebih 2% | IVoox Indonesia

July 8, 2025

Anggota OPEC+ Patuhi Pangkas Produksi, Harga Minyak Melambung Lebih 2%

minyak as

IVOOX.id, New York - Harga minyak naik pada hari Senin atau Selasa (16/6) dinihari WIB di New York, karena tanda-tanda permintaan bahan bakar pulih sementara anggota OPEC + mematuhi kesepakatan pengurangan produksi mengatasi kekhawatiran bahwa infeksi virus korona baru dapat lebih lanjut memperlambat ekonomi global.

Minyak mentah West Texas Intermediate naik 86 sen, atau 2,37%, menjadi $ 37,12 per barel. Minyak mentah Brent naik 96 sen, atau 2,5%, diperdagangkan pada $ 39,73 per barel.

Harga rebound dari penurunan awal setelah menteri energi Uni Emirat Arab menyuarakan keyakinan bahwa negara-negara OPEC + dengan kepatuhan rendah terhadap pemotongan yang disepakati akan memenuhi komitmen mereka dan melaporkan tanda-tanda permintaan minyak meningkat.

"Itu sepertinya menghilangkan beberapa negativitas pasar," kata Phil Flynn, analis senior di Price Futures Group. "Ini ketakutan tentang coronavirus versus kenyataan dari apa yang terjadi di lapangan."

Panel pemantauan yang dipimpin OPEC akan bertemu Kamis untuk membahas apakah negara-negara telah memberikan bagian mereka dari pengurangan output.

Irak setuju dengan perusahaan-perusahaan minyak utama untuk memangkas produksi minyak lebih lanjut pada Juni, kata para pejabat Irak yang bekerja di ladang minyak raksasa negara itu kepada Reuters, Minggu.

Arab Saudi juga telah mengurangi volume minyak mentah pemuatan Juli yang akan disuplai ke setidaknya lima pembeli di Asia, kata sumber.

Juga positif untuk harga, throughput minyak mentah China pada Mei naik 8,2% dari tahun sebelumnya karena kilang independen meningkatkan pemrosesan untuk memenuhi pemulihan permintaan bahan bakar menyusul pelonggaran kuncian.

Namun, kekhawatiran permintaan bahan bakar telah membebani sentimen pasar. Lebih dari 25.000 kasus virus korona baru dilaporkan pada hari Sabtu di Amerika Serikat, di mana lebih dari 2 juta orang telah terinfeksi, sekitar seperempat dari kasus di seluruh dunia.

Setelah hampir dua bulan tanpa infeksi baru, pejabat Beijing melaporkan 79 kasus virus corona selama empat hari terakhir, memicu kekhawatiran akan merebaknya salah satu kota terpadat di dunia.

Data ekonomi dari China menunjukkan ekonomi terbesar kedua di dunia itu berjuang untuk kembali ke jalurnya. Output industri pada bulan Mei diperluas 4,4% dari tahun sebelumnya, kurang dari yang diharapkan.

Output ekonomi Jerman juga akan jatuh lebih jauh pada kuartal kedua, kementerian ekonominya mengatakan pada hari Senin.(CNBC)


0 comments

    Leave a Reply