Anggota Komisi I Kecam Pembubaran Retret Pelajar Kristen di Sukabumi | IVoox Indonesia

July 7, 2025

Anggota Komisi I Kecam Pembubaran Retret Pelajar Kristen di Sukabumi

Anggota Komisi I DPR RI Abraham Sridjaja
Anggota Komisi I DPR RI Abraham Sridjaja di kompleks parlemen, Jakarta, Selasa (17/6/2025). ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi

IVOOX.id – Anggota Komisi I DPR RI Abraham Sridjaja mengecam keras atas insiden pembubaran retret pelajar Kristen oleh sekelompok masyarakat di Cidahu, Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (27/6/2025), yang dinilainya membahayakan kebhinekaan dan menodai Pancasila.

“Peristiwa ini bukan sekadar insiden lokal. Ini alarm bahaya bagi kebhinekaan kita. Jika anak-anak kita tidak bisa beribadah dengan tenang di negeri ini maka kita semua sedang berjalan mundur sebagai bangsa. Ini menodai Pancasila kita, memecah belah bangsa, dan sangat tidak manusiawi," kata Abraham dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (30/6/2025), dikutip dari Antara.

Dia menilai tindakan perusakan dan pengusiran terhadap pelajar yang tengah menjalankan kegiatan keagamaan tersebut merupakan bentuk kekerasan yang tidak hanya sekedar bentuk pelanggaran hukum, tetapi bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila dan prinsip kemanusiaan yang adil dan beradab.

“Kita tidak boleh membiarkan hal ini terjadi apalagi yang menjadi korban adalah anak-anak, pelajar-pelajar muda yang seharusnya dilindungi, bukan ditakut-takuti. Ini tindakan pelanggaran hukum," ujarnya.

Dia pun menilai rekaman video terkait pembubaran kegiatan tersebut dapat mencoreng wajah toleransi Indonesia di mata dunia.

Untuk itu, dia meminta Kapolri dan Polda Jawa Barat segera bertindak tegas dan menangkap para pelaku yang terekam jelas dalam video sebab tidak cukup bila hanya menggunakan pendekatan damai dan mediasi dalam menangani kasus tersebut.

“Kalau negara tidak hadir dan pelaku tidak ditindak maka yang tumbuh adalah ketakutan dan kebencian. Aparat jangan hanya menengahi, tangkap! Hukum harus berlaku untuk semua. Tidak ada tempat bagi intoleransi di republik ini,” ujarnya.

Sebagai anggota Komisi I DPR RI yang membidangi isu-isu pertahanan dan keamanan nasional, dia juga mengingatkan bahwa konflik berbasis intoleransi agama adalah bom waktu yang dapat merusak stabilitas sosial-politik bangsa.

Oleh sebab itu, Abraham mendorong pemerintah pusat untuk segera menggelar evaluasi nasional terhadap kebebasan beragama dan perlindungan kelompok minoritas.

“Jangan tunggu bangsa ini terbakar karena kita membiarkan api kecil intoleransi terus menyala di banyak tempat. Kita ini negara hukum, bukan negara preman," tuturnya.

Terakhir, dia mengajak seluruh elemen bangsa untuk tidak diam melihat ketidakadilan, dan mendesak media serta masyarakat sipil untuk terus mengawal kasus ini sampai keadilan ditegakkan.

Sebelumnya, dugaan pembubaran retret pelajar Kristen terjadi di Kampung Tangkil RT 04/01, Desa Tangkil, Sukabumi, Jumat (27/6/2025).

Rekaman aksi pembubaran retret tersebut ramai diperbincangkan di media sosial. Latar belakang pembubaran disebut karena masyarakat menduga rumah itu dijadikan tempat ibadah tanpa izin sehingga kemudian diprotes.

0 comments

    Leave a Reply