Anggota DPR: Hentikan Debat Soal "Lockdown", Maksimalkan PPKM Mikro | IVoox Indonesia

May 14, 2025

Anggota DPR: Hentikan Debat Soal "Lockdown", Maksimalkan PPKM Mikro

lockdown
Warga melintas di salah satu gang RT 22 RW 9 Plosokuning V, Minomartani, Ngaglik, Sleman, DI Yogyakarta/ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/foc.

IVOOX.id, Jakarta - Terbelahnya suara masyarakat terkait yang mendukung lockdown dan yang menolak, merupakan hal kontraproduktif dalam menghadapi pandemi COVID-19 yang terus menunjukkan lonjakan kasus. Untuk itu, anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo mengajak masyarakat memaksimalkan kebijakan PPKM berbasis mikro daripada berdebat terkait "lockdown" atau karantina wilayah.

"Sudahi perdebatan, itu malah kontraproduktif. Ayo kita bersatu padu, bergotong-royong mengendalikan COVID-19 dengan PPKM skala mikro secara ketat," kata Rahmad Handoyo dalam keterangannya yang dilansir Antara.

Dia yakin pemerintah membuat kebijakan PPKM mikro sudah melalui berbagai pertimbangan matang dari masukan berbagai pihak. Karena efektif menekan kasus, oleh karena itu diperpanjang beberapa kali.

"Sekarang saatnya kita mengimplementasikan, membumikan, dan melaksanakan apa yang dimaksud dengan PPKM skala mikro itu," ucap Rahmad.

Dia juga yakin jika semua elemen masyarakat komitmen menerapkan PPKM mikro, maka Indonesia mampu mengendalikan penyebaran COVID-19.

Menurut Rahmad, apapun kebijakannya kalau pelaksanaan di lapangan tidak maksimal, penegakan tidak berjalan maka akan percuma. Kuncinya adalah komitmen menjalankan apa yang sudah diputuskan pemerintah.

Meningkatnya kasus COVID-19 di beberapa daerah terutama di Jawa Timur, menurut dia harus menjadi perhatian semua pihak.

"Saatnya energi positif mendukung, harus kita sukseskan program pemerintah pusat. Pemerintah daerah harus menjalankan. Kuncinya ini akan terkendali bila kita bisa menjalankan dan menegakkan aturan PPKM skala mikro," kata Rahmad.

Sedangkan anggota Komisi IX DPR Darul Siska mengatakan PPKM Mikro sebaiknya lebih diperketat agar masyarakat bisa tertib.

"Perlu peningkatan sosialisasi, persuasi, dan edukasi masyarakat dan penegakan sanksi bagi pelanggaran aturan," katanya.

Darul menilai Indonesia sedang menghadapi tantangan terberat, karena penambahan kasus positif COVID-19 harian sangat mengkhawatirkan. Saat yang sama, ada masyarakat yang bertindak dengan jalan pikiran masing-masing.

"Lagi-lagi masalahnya adalah bagaimana kita mengedukasi masyarakat agar memahami beratnya masalah menghadapi pandemi dan setiap warga ikut berperan aktif mensukseskan pembentukan herd immunity," kata Darul.

Dia melihat kebijakan strategis pemerintah pusat untuk mencegah penularan COVID-19 disikapi beragam oleh pemerintah daerah. Sehingga, menurut Darul implementasi kebijakan di tingkat daerah kurang maksimal.

"Terutama edukasi masyarakat untuk melaksanakan protokol kesehatan dan kesadaran untuk ikut vaksinasi," ujarnya.

 

 

0 comments

    Leave a Reply