Anggota DPR Desak Pemerintah Perhatikan Nasib Peternak Susu Lokal di Tengah Kebutuhan Susu Nasional | IVoox Indonesia

May 6, 2025

Anggota DPR Desak Pemerintah Perhatikan Nasib Peternak Susu Lokal di Tengah Kebutuhan Susu Nasional

antarafoto-industri-wajib-menyerap-susu-sapi-lokal-1731421536
Pekerja mengaduk susu sapi di Koperasi Unit Desa (KUD) Cepogo, Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (12/11/2024). Kementerian Pertanian mewajibkan perusahaan atau industri pengolahan susu untuk menyerap susu segar dalam negeri dari peternak dan pengepul sebagai bahan baku industri guna mencapai swasembada susu. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

IVOOX.id – Anggota Komisi IV DPR RI, Riyono, menyampaikan keprihatinannya atas situasi sulit yang dihadapi peternak susu lokal di Indonesia. Ia menyoroti peran peternak sebagai tulang punggung ekonomi masyarakat kecil yang kini menghadapi berbagai tantangan berat, mulai dari tingginya harga pakan hingga persaingan dalam menghasilkan susu berkualitas.  

“Peternak lokal kita menghadapi tantangan besar, dari proses budidaya hingga biaya produksi yang terus meningkat. Mereka membutuhkan dukungan konkret agar dapat bertahan dan tetap memiliki daya saing,” ujar Riyono dalam keterangan pers yang diterima ivoox.id Minggu (17/11/2024)

Riyono, politisi asal Jawa Timur dari Fraksi PKS, menegaskan bahwa mendukung peternak susu lokal bukan hanya tentang kesejahteraan individu, tetapi juga merupakan langkah strategis untuk menggerakkan perekonomian nasional yang berakar dari desa. Ia mendorong pemerintah untuk mengadopsi kebijakan yang memastikan produk susu lokal terserap secara optimal. 

“Salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah memanfaatkan produksi susu lokal dalam program makan bergizi gratis yang dicanangkan pemerintah. Ini tidak hanya membantu peternak lokal, tetapi juga mengurangi ketergantungan pada impor susu, sekaligus memperkuat kemandirian ekonomi nasional,” kata Riyono. 

Riyono berharap lebih banyak produk susu lokal dapat digunakan dalam program-program gizi di lembaga pendidikan maupun masyarakat. Ia menilai kebijakan ini akan memberikan manfaat ganda: mendukung peternak lokal sekaligus meningkatkan asupan gizi masyarakat Indonesia. 

“Dengan melibatkan susu lokal dalam program seperti ini, kita tidak hanya mendukung peternak di desa, tetapi juga membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat hingga level nasional,” ujarnya. 

Data menunjukkan bahwa kebutuhan susu nasional mencapai 4,3 hingga 4,4 juta ton pada 2023, namun produksi susu sapi dalam negeri hanya sekitar 837.223 ton, kurang dari 20 persen dari total kebutuhan. Produktivitas susu sapi di Indonesia juga masih rendah, hanya 8-12 liter per ekor per hari, jauh tertinggal dari Selandia Baru dan Australia yang rata-rata mencapai 25 liter per ekor per hari. 

Riyono menyatakan, dukungan yang lebih besar dari pemerintah untuk meningkatkan produksi dan produktivitas susu lokal sangat diperlukan. “Kehadiran negara harus nyata, mulai dari mengamankan pasar untuk peternak hingga memastikan produksi susu lokal memiliki tempat di program nasional,” katanya.

0 comments

    Leave a Reply