Anggara Turun Drastis, Kemenhub Akui Implementasi Program BTS Sempat Terkendala di Daerah | IVoox Indonesia

August 15, 2025

Anggara Turun Drastis, Kemenhub Akui Implementasi Program BTS Sempat Terkendala di Daerah

Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Aan Suhanan
Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Aan Suhanan dalam acara Diskusi Harian Kompas di Jakarta, Jumat (8/8/2025). IVOOX.ID/Fahrurrazi Assyar

IVOOX.id – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengakui bahwa pelaksanaan program Buy The Service (BTS) sempat menemui sejumlah kendala, terutama di daerah. Program BTS sendiri merupakan upaya pemerintah menyediakan layanan angkutan massal berbasis jalan dengan subsidi, sehingga masyarakat bisa menikmati transportasi yang aman, nyaman, dan terjangkau.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Aan Suhanan, menjelaskan bahwa pada awalnya Kemenhub menyalurkan bus kepada sejumlah daerah untuk membangun sistem transportasi massal. Namun, realisasi di lapangan tidak selalu berjalan mulus. Beberapa pemerintah daerah menghadapi tantangan dalam mengelola armada dan ekosistem transportasi yang ada. “Awalnya memang susah kita di beberapa daerah, selain ada tantangan dari ekosistem yang ada di daerah, dari yang eksisting itu biasanya ditantang. Program ini dapat tantangan yang luar biasa,” ujar Aan dalam acara Diskusi Harian Kompas di Jakarta, Jumat (8/8/2025).

Meski menghadapi penolakan di tahap awal, Kemenhub tetap gencar melakukan sosialisasi, baik kepada masyarakat maupun kepala daerah. Aan menekankan bahwa manfaat BTS sangat besar, karena transportasi merupakan urat nadi pergerakan orang dan barang di semua moda, mulai dari darat, laut, udara hingga kereta api. “Awalnya banyak yang menolak karena program ini tidak seksi, tapi manfaatnya luar biasa. Setelah lima tahun baru dirasakan manfaatnya,” katanya.

Hingga kini, sebanyak 14 kota telah menerima dan menjalankan program BTS sebagai stimulus bagi pemerintah daerah untuk menata dan mengelola transportasi umum. Data menunjukkan load factor bus BTS sudah mencapai lebih dari 50 persen. Aan berharap ke depan BUMN dan BUMD dapat berkolaborasi dalam pengelolaan BTS, meski anggaran efisiensi tetap diperlukan.

Pada 2025, anggaran subsidi BTS ditetapkan sebesar Rp177,49 miliar, turun dari Rp437,89 miliar pada tahun sebelumnya. Direktur Angkutan Jalan Ditjen Perhubungan Darat, Ernita Titis Dewi, menjelaskan penurunan ini sejalan dengan pemangkasan anggaran di seluruh kementerian dan lembaga. “Untuk BTS sendiri dari Rp437 miliar menjadi Rp177 miliar,” katanya.

Aan menegaskan bahwa tujuan akhir program ini adalah menghadirkan transportasi publik yang aman, nyaman, selamat, dan murah, sehingga dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat.

0 comments

    Leave a Reply