Analis: Ekspektasi The Fed Longgarkan Moneter Faktor Utama Stabilnya Rupiah Belakangan Ini

IVOOX.id, Jakarta - Stabilnya nilai tukar rupiah beberapa bulan belakangan dipicu oleh meningkatnya ekspetasi pasar akan pemangkasan kembali suku bunga acuan bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), di sisa tahun ini menyusul masih lemahnya perekonomian AS.

Kepala Riset Monex Investindo Future Ariston Tjendra, Jumat (4/10), menyebutkan bahwa indeks manufaktur AS yang dirilis oleh Institute for Supply Management (ISM) mengalami kontraksi ke level 47.8 di bulan September.

Seperti diketahui, dalam rentang 0-100, Setiap angka di bawah level 50 menunjukkan kontraksi dan di atas 50 berarti terjadi ekspansi.

Sedangkan, indeks non manufaktur dari ISM di level 52.6 untuk periode September. Sebelumnya para ekonom memperkirakan di level 55.3.

Sementara itu, Automatic Data Processing (ADP) menunjukan jumlah tenaga kerja di sektor swasta di Amerika Serikat di bulan September hanya meningkat 135.000, sedikit lebih rendah dari estimasi pasar untuk kenaikan 140.000.

Selanjutnya, ia mengatakan fokus pasar akan tertuju pada rangkaian data tenaga kerja AS lainnya, diantaranya laporan "Non-Farm Payroll", bila hasil yang dilaporkan turun dari data bulan sebelumnya, maka spekulasi pemangkasan suku bunga acuan AS semakin kuat di pasar.

"Pada akhir Oktober ini, sedianya the Fed akan melaksanakan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), kebijakan suku bunga akan menjadi sorotan," katanya, dikutip Antara,