Anak Usaha Garuda Resmi Melantai di Bursa Saham

iVOOXid, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) meresmikan pencatatan saham perdana PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia Tbk (GMF) sebagai emiten ke-25 pada tahun ini.
Saham Garuda Maintenance Facility AeroAsia Tbk itu dicatatkan di BEI dengan kode GMFI dan akan diperdagangkan di papan utama, ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat di Jakarta, Selasa (10/10/2017).
Ia mengemukakan bahwa GMF itu merupakan anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk yang sahamnya telah tercatat lebih dahulu di BEI.
"Saat ini, sudah terdapat 21 perusahaan BUMN yang tercatat di BEI dengan total kapitalisasi pasar saham keseluruhan sebesar Rp1.700 triliun atau mewakili 26,6 persen dari total kapitalisasi pasar saham di BEI," paparnya.
Sementara itu, kata dia, secara kinerja keuangan, 21 BUMN itu mengalami pertumbuhan aset rata-rata sebesar 19,77 persen, pertumbuhan pendapatan rata-rata sebesar 15,39 persen dan pertumbuhan laba bersih sebesar 14,78 persen.
"Atas dasar itu BEI sangat mendorong BUMN untuk go public melalui mekanisme IPO," katanya.
GMF melepas 2.823.351.100 lembar saham baru atau sebesar 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum perdananya dengan harga sebesar Rp400 per saham. Dengan demikian, GMF berhasil menghimpun dana sebesar Rp1,27 triliun.
Rencananya, perseroan akan menggunakan sebesar 60 persen dana dari hasil IPO saham untuk mendanai investasi dalam rangka ekspansi. Kemudian, sekitar 15 persen dana IPO saham akan digunakan untuk pembiayaan kembali utang, dan sisanya digunakan sebagai modal kerja.
Direktur Utama GMF Iwan Joeniarto mengatakan hasil pendapatan IPO akan segera digunakan untuk kebutuhan ekspansi dengan memulai pembangungan fasilitas perawatan pesawat di Batam, Australia, Asia Timur, dan Timur Tengah.
"GMF juga akan segera melakukan peningkatan kapabilitas perusahaan dalam bidang airframe, component, dan engine untuk pesawat," katanya.
Selain itu, lanjut dia, perseroan akan memperbarui teknologi dan peningkatan skill tenaga ahli GMF guna meningkatkan daya serap perusahaan secara organik. Dengan ekspansi, GMF ingin menambah global footprint dan mendekatkan ke konsumen sehingga diharapkan akan meningkatkan revenue perusahaan.
IPO merupakan langkah strategis bagi perseroan untuk mewujudkan visi menjadi q0 besar bengkel pesawat di dunia," katanya.
Saat pencatatan perdana saham, saham GMFI naik ke level Rp408 per saham, naik tipis dibandingkam harga perdana. Namun, tak lama berselang saham GMFI mengalami koreksi ke level Rp380 per saham.
"Ini biasa, lagi uji pasar, tetapi yang penting performance perusahaan. Saya optimistis dengan performance GMF, karena sampai dengan sekarang apa yang kita targetkan tercapai. Insya Allah saham akan naik," ujar Iwan Joeniarto. (ant)

0 comments