Anak Muda Singkawang Diajak Merawat Pusaka Benda Bersejarah

IVOOX.id - Perkumpulan MySingkawang dan Singkawang Art Laboratory menggelar pameran seni bertajuk “RELASI - Cipta Pusaka Singkawang” di Gedung Landraad, Jalan Merdeka, Singkawang, Kalimantan Barat. Acara yang digelar pada 2-10 Mei 2024 untuk memeriahkan peringatan Hari Warisan Dunia (World Heritage Day) dan Hari Pendidikan Nasional.
Menurut Frino Bariarcianur, insiator sekaligus kurator pameran, pameran ini bertujuan mengajak publik terutama generasi muda, berpartisipasi dalam upaya-upaya penyelamatan, pemeliharaan, dan pelestarian pusaka benda yang ada di Singkawang.
“Partisipasi publik ini menjadi penting agar sejarah, budaya, atau nilai-nilai kehidupan masa lalu tidak terputus,” ujar Frino melalui siaran pers yang diterima Ivoox.id, Selasa (8/5/2024).
Pusaka benda yang dimaksud, kata Frino, bukanlah benda-benda keramat atau benda yang dikelilingi aura mistis sakti mandraguna. Melainkan benda-benda yang mengandung nilai sejarah dan kenangan bagi seseorang, kelompok, dan institusi.
“Sehingga para seniman melakukan ‘pencarian’ dari rumah ke rumah untuk menemukan pusaka yang memiliki hubungan dengan Singkawang,” katanya.

Siswa SMA mengunjungi Pameran Seni RELASI - Cipta Pusaka Singkawang 2024, Minggu (5/05/2024). Foto: dok.
Mereka berhasil mengumpulkan sejumlah pusaka benda seperti tempayan, kumpulan foto, perhiasan untuk mahar perkawinan, alat perlengkapan memasak, radio, alat musik, keramik, dan sebagainya.
“Kami juga meminjam benda-benda bersejarah dari Panti Alverno yang dulunya adalah rumah sakit khusus merawat penderita kusta. Benda-benda ini penting sebagai bukti paling otentik bagaimana upaya para suster Belanda merawat pasien selama puluhan tahun. Ada juga foto-foto Singkawang saat pawai kemerdekaan tahun 1970, serta foto persidangan di Gedung Landraad tahun 1959/1960,” kata Frino.
Lebih lanjut Frino menjelaskan pusaka tidak harus bernilai rupiah, tetapi sesuatu benda atau tak benda yang bila kita menjaganya bisa memberikan makna. “Bukankah benda-benda yang ada di rumah kita, seperti surat cinta, cincin pernikahan, prangko, buku-buku, kliping surat kabar, keping uang logam, dan lain-lain yang telah dijaga dan dirawat dengan baik itu adalah data sekaligus sumber informasi tentang masa lalu?”
Seluruh pusaka-pusaka itu menjadi bukti paling sah bagaimana kita melihat masa lampau.
Gedung Landraad Singkawang sebagai pusaka gigantik berbentuk bangunan rumah ini dipilih menjadi lokasi pameran karena gedung ini memiliki sejarah panjang bagaimana nenek datuk orang Singkawang diadili oleh kolonial Belanda. Di sini jugalah orang-orang Singkawang menegakkan keadilan.
“Kami beruntung sekaligus berterima kasih atas pinjaman bangunan bersejarah ini dari kantor Pengadilan Negeri Singkawang- Mahkamah Agung, untuk mempresentasikan benda-benda bersejarah di Singkawang. Kami percaya dengan aktivitas anak muda yang berkaitan dengan seni dan budaya, menjadikan gedung ini lebih hidup seperti Gedung Landraad di kota-kota lain di Indonesia. Ini adalah cara dan upaya kecil bagaimana cara seniman menyelamatkan, memelihara, dan melestarikan sebuah cagar budaya di Singkawang.”
Selain pameran, terdapat sejumlah kegiatan antara lain diskusi bersama Arya Duta (seniman Bali), Komunitas Pecinta Pejuang, dan juga sutradara film asal Singkawang. Ada juga tur pameran untuk anak-anak sekolah, pertunjukkan seni oleh Sandi Muliawarman, dan Jelajah Pusaka Singkawang.
Ruang pameran dibuka setiap hari mulai 2-10 Mei 2024, pukul 08.00 - 20.00 WIB. Untuk menikmati pameran ini, pengunjung tidak dipungut biaya.

0 comments