Mengutip Antara, hasil itu membuat Macan Kemayoran menempati posisi ketujuh di klasemen akhir dengan 51 poin, sedangkan Malut dengan hasil 57 poin gagal menembus dua besar dan berakhir di peringkat ketiga.

Tampil di kandang lawan yang berusaha memegang kendali, Malut lebih dulu menebar ancaman nyata melalui tembakan spekulasi Adriano pada menit ke-10, tetapi bola masih melambung tipis di atas mistar gawang tuan rumah.

Tuan rumah yang perlahan bisa mengendalikan permainan menciptakan sejumlah peluang, sayang sundulan Maciej Gajos dalam situasi sepak pojok masih melebar. Gajos kembali mengancam tim tamu pada menit ke-16 lewat sepakan dari luar kotak penalti yang berakhir menghantam mistar gawang. Lima menit berselang, giliran Ryo yang melepaskan tembakan tipis melebar.

Ketekunan Gajos belum membuahkan hasil. Pada menit ke-26, sepakan kerasnya dari umpan tarik Rio Fahmi kembali membentur mistar. Peluang emas lainnya datang dari Hanif Sjahbandi (29’) yang tendangannya mampu digagalkan kiper Malut, serta sundulan Gustavo Almeida (33’) dan sepakan kaki kiri Yakob Sayuri (41’) yang semuanya tak menemui sasaran.

Babak pertama ditutup dengan skor 0-0.

Memasuki babak kedua, tekanan Persija tetap konsisten. Pada menit ke-53, umpan Rio Fahmi disambut sundulan Reyhan Hannan, namun bola melambung di atas mistar.

Peluang berikutnya datang dari Gustavo Almeida (61’) yang tendangannya dari luar kotak penalti mengarah tepat ke pelukan kiper Malut.

Pertandingan sempat terhenti pada menit ke-75 akibat suar yang dinyalakan suporter.

Setelah laga dilanjutkan, giliran Malut United yang mendapat beberapa peluang matang. Carlos Eduardo tampil gemilang dengan menggagalkan tembakan Yance Sayuri (80’), duel satu lawan satu dengan Rifal Lastori (81’), serta tendangan bebas berturut-turut dari Yakub Sayuri (84’) dan Yance (89’).

Sampai peluit panjang ditiup wasit, tidak ada gol yang berhasil diciptakan kedua kubu, yang harus puas mengakhiri musim dengan hasil imbang.

Pelatih Malut United Imran Nahumarury berharap skuad timnya tidak banyak mengalami perubahan pada musim depan, setelah mereka berhasil menutup Liga 1 dengan menempati posisi ketiga klasemen akhir.

"Perjalanan musim ini tidak mudah. Saya sudah prediksi dari awal, terutama dengan banyaknya pemain yang datang dan pergi. Tapi setelah pekan ke-10, tim mulai stabil," kata Imran dalam konferensi pers usai laga melawan Persija di Jakarta International Stadium, Jumat (23/5/2025), dikutip dari Antara.

Dengan berada di posisi ketiga klasemen akhir, Malut akan berhak tampil di ASEAN Club Championship pada musim depan.

Imran menilai timnya telah berlatih dengan baik selama tiga hari terakhir dan memperlihatkannya dengan penampilan sabar meladeni tuan rumah Persija. Meskipun ada beberapa peluang yang terbuang, Imran menilai hal itu wajar karena sejumlah pemain masih tergolong pemula.

Pelatih sementara Persija Jakarta, Ricky Nelson, menyayangkan hasil imbang lawan Malut United.

Hasil imbang itu membuat Persija mengakhiri musim pada posisi ketujuh dengan total 51 poin.

"Sayang sekali kita tidak bisa dapat tiga poin. Babak pertama harusnya kita bisa cetak dua atau tiga gol, tapi sepertinya tidak beruntung, karena kena tiang," ujar Ricky dalam jumpa pers setelah pertandingan, dikutip dari Antara.

Ricky menilai penyelesaian akhir masih menjadi titik lemah utama yang harus dibenahi musim depan.

"Kalau tadi finishing-nya lebih baik, mungkin hasilnya bisa berubah," tuturnya.

Dia juga menyebut absennya Witan Sulaeman karena akumulasi kartu dan cedera yang menimpa Donny Tri Pamungkas turut mengganggu rencana permainan yang telah disiapkan selama dua pekan terakhir.

Ricky juga menekankan pentingnya konsistensi venue pertandingan kandang. Musim ini, Persija hanya enam kali bermain di JIS.

"17 laga kandang musim depan harusnya semua di JIS. Jangan pindah-pindah," tegasnya.

Aksi Dampak Kejahatan Korporasi

Budiyanto

Related Articles

0 comments

Leave a Reply