Aksi Dalang Cilik Meriahkan Pentas Wayang di Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI

IVOOX.id – Seantero negeri memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-79 pada hari Sabtu 17 Agustus 2024 lalu. Selain upacara resmi peringatan, masyarakat juga turut memeriahkan hari kemerdekaan dengan menggelar berbagai macam kegiatan, dari lomba hingga pertunjukan kebudayaan.
Tak terkecuali pusat perbelanjaan The Park Sawangan yang menggelar pertunjukan wayang dengan menghadirkan empat dalang cilik dari sanggar seni Wayang Ajen. Meski hanya digelar di panggung dengan dekorasi yang sederhana, ratusan pengunjung mall terkesima dengan kepiawaian keempat dalang cilik dalam memainkan wayang baik wayang kulit maupun golek yang ditunjukkan dalam satu panggung.
Satu per satu pengunjung mulai memenuhi area pagelaran wayang. Kursi-kursi yang disediakan tampak penuh hingga sebagian pengunjung pun harus rela berdiri hampir satu jam lamanya demi menyaksikan wayang yang diperankan oleh dalang-dalang cilik itu. Riuh tepuk tangan semakin menambah kemeriahan pagelaran wayang di lantai pertama pusat perbelanjaan itu.
Pertunjukkan wayang dengan dalang yang masih anak di bawah umur, jelas bukanya hanya sekedar untuk memeriahkan hari kemerdekaan bangsa ini. Namun juga sebagai ajang melestarikan dan mewariskan budaya kepada masyarakat, wabilkhusus kepada anak-anak. Serta memberikan pesan secara tersirat kepada masyarakat, akan pentingnya melestarikan seni budaya nusantara.
"Memang permintaan kami kalau bukan kita generasi muda, bagaimana kami mau mewariskan budaya kepada generasi anak-anak dan makanya ini adalah alasan kenapa kami menunjuk dalangnya harus dalang cilik, semoga semuanya menikmati dalam rangka memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia," kata Indah saat ditemui di sela-sela acara.
Keempat dalang cilik yang dipersembahkan oleh Sanggar Seni Wayang Ajen di antaranya Anggel (8 tahun), Yayar (13 tahun), Pandu Ajen (15 tahun), dan Aming Ajen (19 tahun). Penampilan keempat dalang cilik ini cukup menarik perhatian para pengunjung yang menonton, bahkan sejumlah anak juga turut menyaksikan dengan antusias ketika para dalang cilik ini memainkan wayang dengan berbagai karakter.
Pementasan wayang dibuka dengan penampilan dua penari muda dengan pakaian adat nusantara. Dua perempuan muda itu membawakan kolaborasi tarian dari penjuru nusantara dengan diiringi lagu-lagu khas daerah yang digabungkan. Tepat setelah acara dibuka sekitar pukul 19.00 WIB dalang-dalang cilik itu unjuk keahlian dalam pementasan wayang yang menceritakan sosok wayang Subali, seorang raja wanara (manusia monyet) dalam wiracarita Ramayana. Antusias pengunjung semakin memuncak hingga memenuhi area pementasan ketika dalang-dalang cilik itu mulai memainkan wayang.
Kurang lebih 30 menit, keempat dalang mampu menghibur pengunjung yang tidak hanya dari kalangan anak-anak. Di akhir cerita, dalang cilik menghadirkan Cepot, toko wayang golek khas tatar Pasundan. lewat penampilan Cepot yang humoris tersebut, dalang cilik mampu memancing gelak tawa ratusan pengunjung. Tepuk tangan yang cukup meriah dari pengunjung menutup pagelaran wayang dalang cilik.
Dalang Aming merasa sangat senang dan menjadi kebanggaan tersendiri bisa menghibur masyarakat di hari kemerdekaan. Dia mengaku sudah empat tahun dia mengasah kemampuan sebagai dalang. Begitu pun dengan dalang-dalang cilik lainya yang juga sudah menekuni dunia pewayangan dalam beberapa tahun terakhir.
"Kalau karakter wayang yang paling disuka itu apa ya, Aming sendiri juga karena seorang dalang itu harus mencintai semua karakter wayang," kata dalang Aming saat ditanya karakter wayang yang paling disukai.

0 comments