June 17, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Airlangga Klaim Indonesia Siap Produksi Mobil Listrik untuk Pasar Global

IVOOX.id - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengklaim Indonesia siap menjadi produsen kendaraan mobil listrik di pasar global. Mengingat Indonesia merupakan produsen bahan mineral logam nikel terbesar di dunia.

Bahan tersebut memang banyak digunakan dalam ekosistem produksi kendaraan listrik sebagai bahan baku dari baterai kendaraan listrik.

“Pengembangan industri Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) Indonesia saat ini mendapatkan momentum baik karena didukung kondisi Indonesia yang merupakan produsen bahan mineral logam nikel terbesar di dunia.” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara Seremoni Produksi Perdana Omoda 5 Electric Vehicle (EV), Sabtu (2/12/2023).

Melalui kerjasama perusahaan otomotif PT Chery Motor Indonesia dan PT Handal Indonesia Motor, Airlangga berharap Indonesia bisa menjadi basis ekspor dengan target market Vietnam, Filipina, dan Australia.

“Saya juga berharap kepada Chery Indonesia untuk mempertimbangkan produksi mobil listrik di Indonesia sebagai basis ekspor, antara lain untuk market Vietnam, Filipina, dan Australia. Karena ekosistem EV dan baterai sudah lengkap di sini, sehingga Indonesia cukup efisien sebagai produsen EV untuk pasar global. Maka itu, kami tunggu launching produknya, dan investasi lanjutan juga ditunggu Pemerintah,” kata Menko Airlangga.

Airlangga menjelaskan, seiring dengan mengalirnya investasi dari pabrikan kendaraan listrik maka pengembangan kendaraan listrik di Indonesia akan semakin masif. Airlangga mencatat penjualan domestik mobil listrik tercatat mencapai sebesar 11.916 unit hingga awal Kuartal IV-2023.

Airlangga juga berharap Chery akan dapat penetrasi ke market lebih cepat dengan fasilitasi fiskal dari Pemerintah. “Dengan produk yang sudah menggunakan local content mencapai 40%,” lanjut Airlangga.

Lebih lanjut Airlangga merinci keuntungan yang menurutnya akan diperoleh Indonesia dari implementasi kendaraan listrik ini pada tahun 2040. Potensi manfaat ini menurutnya melalui penghematan impor BBM dengan implementasi mobil listrik/BEV dapat mencapai USD15 miliar dan sepeda motor listrik USD10 miliar.

"Selain itu, Indonesia juga telah menjajaki potensi hydrogen fuel cell sebagai bagian dari upaya mempromosikan solusi energi berkelanjutan dan bersih tanpa emisi," kata Airlangga.

0 comments

    Leave a Reply